Jumat, 31 Desember 2010

Cara melupakan masa lalu

Masa lalu adalah kenangan. Ada kenangan yang sangat indah, namun ada juga kenangan yang sangat buruk. Masa lalu adalah rahasia setiap orang yang tidak diketahui oleh orang lain. Kita menjadi seperti sekarang ini karena tingkah laku kita di masa lalu. Masih ingat jargon “Hidup adalah Perbuatan Kelakuan”????.

Tetapi terkadang segala kesalahan dan dosa yang pernah kita perbuat, yang sangat kita sesali, menjadi hantu yang selalu mengejar-ngejar kita di masa kini. Semua penyesalan dan rasa bersalah karena kelakuan kita di masa lalu, menjadi momok yang sangat menakutkan. Pertanyaan: “bagaimana cara kita melupakan hal tersebut?”

Ada beberapa cara yang pernah saya praktekkan untuk melupakan semua “hantu” kenangan buruk tersebut, diantaranya:

Pertama: Rapikan semua dokumen. Kumpulkan dan rapikan semua dokumen yang ada, dari dokumen penting sampai hal-hal yang remeh (KTP lama, KK, Akta, Ijazah, Sertifikat, Piagam, Nota-nota, kartu nama, Tanda peserta kegiatan, ID card, dll), pisah menurut klasifikasi dan kebutuhan, dan buang yang sudah tidak diperlukan. Dalam proses kita mengumpulkan dan merapikan dokumen tersebut, kita akan sadar bahwa ternyata telah banyak yang telah kita lalui, tidak hanya kesalahan tapi juga kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, bahwa ternyata kita masih mampu untuk berbuat dan melakukan sesuatu, bahwa ternyata kita masih mempunyai “nilai” yang tidak kita sadari, dan kita akan mulai berpikir bahwa kita ternyata masih mampu untuk melakukan banyak hal-hal berguna.

Kedua: Sortir Pakaian. Pisahkan semua pakaian yang kita punya, mana yang masih ingin kita pakai dan mana yang tidak. Singkirkan semua pakaian yang sudah tidak kita inginkan dan berikan kepada yang lebih berhak. Ketika kita melihat lemari pakaian kita yang kosong, maka kita akan berpikir bahwa ternyata hidup itu masih panjang, hidup itu masih terus berjalan dan mau tidak mau kita harus menjalaninya. Lemari pakaian yang kosong tersebut menunggu untuk kita isi dengan semua pakaian baru yang kelak akan kita punyai, begitu juga hidup dan jiwa kita yang menunggu dan harus kita isi dengan segala kenangan dan hal-hal baru di masa mendatang.

Ketiga, Rapikan Isi Computer. Caranya sederhana: Simpan/bakar semua data di hardisk dalam CD/DVD, lalu Fomat dan Partisi ulang harddsik, kemudian install ulang kembali semua program. Ingat, jangan copy-paste kembali data di CD/DVD tersebut ke harddsik kita (kecuali data-data *.doc, *.rtf, *ppt, dan *.xls yang sangat penting). Sekarang kita punya computer yang masih perawan. Dan kita akan melihat computer kita dengan prespektif baru, bahwa ternyata computer tersebut bisa digunakan untuk hal-hal lain, bisa digunakan untuk membuat dan mencari sesuatu yang lebih bermanfaat. Kita mulai berpikir untuk meng-upgrade beberapa komponen. Kita akan terpacu untuk mencari dan mengumpulkan data baru yang lebih update, yang pasti berguna. Insya Allah, dalam proses membersihkan computer tersebut, kita akan “terpaksa” berkenalan dengan beberapa orang baru yang akan menjadi teman baru dan siap membuat kenangan baru bersama kita.

Keempat, Jalan-jalan. Kemana? Ke semua tempat yang pernah mengisi memori kita, entah itu baik maupun buruk. Datangi dengan berani tempat-tempat tersebut, untuk mengingatkan kita bahwa masa itu sudah berlalu, itu hanya tinggal kenangan, dan kita hidup di masa kini, tidak ada gunanya menyesali semua hal yang telah terlewati. Kalau kita punya waktu senggang, bisa dicoba untuk mendatangi semua tempat yang belum pernah kita datangi, misalnya daerah pedesaan yang jauh dari hiruk pikuk manusia kota. Setelah itu kita akan tersadar bahwa ternyata dunia ini luas, tidak sempit, ternyata manusia di dunia ini sangat banyak, bahwa rahmatNya tidak terhitung, bahwa semua orang berhak untuk hidup bahagia, dan bahwa masalah kita tidaklah berarti apapun terhadap dunia dan sekitarnya. Pun kalo kita bunuh diri misalnya, tidak akan berpengaruh sama sekali terhadap hidup orang lain.

Terakhir, semua dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan mungkin tidak akan pernah terhapus dari memori dan catatan amal kita. Tapi, setidaknya kita berusaha untuk memaafkan diri kita sendiri, berusaha untuk menjadi yang lebih baik dan terus membaik, dan terus berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

Bagaimanapun, kita yang sekarang adalah hasil dari perjalanan hidup kita di masa lalu. Tidak ada yang perlu disesali, karena semua salah, khilaf , derita dan dosa yang telah kita alami telah menjadikan kita lebih tegar, lebih kuat, dan membuat hidup lebih hidup. Halahhhhhhhhh

http://vatonie.wordpress.com/2009/02/02/cara-melupakan-masa-lalu/

pesona gili trawangan

Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau atau gili (Kepulauan Gili) yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa. Diantara ketiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam; kedai Tîr na Nôg mengklaim bahwa Trawangan adalah pulau terkecil di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur pulau ini.

Trawangan punya nuansa "pesta" lebih daripada Gili Meno dan Gili Air, karena banyaknya pesta sepanjang malam yang setiap malamnya dirotasi acaranya oleh beberapa tempat keramaian. Aktivitas yang populer dilakukan para wisatawan di Trawangan adalah scuba diving (dengan sertifikasi PADI), snorkeling (di pantai sebelah timur laut), bermain kayak, dan berselancar. Ada juga beberapa tempat dimana para wisatawan bisa belajar berkuda mengelilingi pulau.

Di Gili Trawangan (begitu juga di dua gili yang lain), tidak terdapat kendaraan bermotor. Sarana transportasi yang lazim adalah sepeda (disewakan oleh masyarakat setempat untuk para wisatawan) dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke- dan dari ketiga gili itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.

Gili Trawangan adalah Pulau terbesar dari ketiga pulau, yang lebih dikenal dengan “ Party Island “ mayoritas tourist yang datang anak-anak muda, Mayoritas resort (akomodasi) berada disisi sebelah timur pulau, dengan harga berkisar antara € 5 sampai € 78. setelah diving anda bisa having fun setiap malam di salah satu party organizer, atau relax bersama-sama dengan diver-diver yang lain.

Sejarah
Dahulunya pulau ini pernah dijadikan tempat pembuangan narapidana. Pada waktu itu karena semua penjara sedang penuh, Raja yang waktu itu berkuasa membuang 350 orang pemberontak Sasak ke pulau ini. Baru sekitar tahun 1970-an pulau ini dikunjungi penduduk dari Sulawesi yang kemudian menetap di sini.

http://www.lombok-giliislands.com/pulau-gili-trawangan.htm

Wawancara dan Tes Psikologi (Psikotes)

Sumber: GloriaNet
Brought to you by: www.fatihsyuhud.com

Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima. Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.
"Padahal tinggal wawancara lo, kok gagal. Dulu juga begitu, selalu kandas di tahap ini". Keluhan macam itu banyak kita dengar dari mereka yang tak lolos dalam wawancara psikologi untuk melamar kerja. Sebuah kenyataan yang menyesakkan, apalagi kebanyakan tahapan wawancara berada diakhir proses seleksi. Lolos di sini berarti si calon diterima di tempat kerja yang baru.

Wawancara psikologi punya banyak makna. Ada beberapa versi, salah satunya, menurut Bingham dan Moore, wawancara adalah "... conversation directed to define purpose other than satisfaction in the conversation itself". Sedangkan menurut Weiner, "The term interview has a history of usage going back for centuries. It was used normally to designate a face to face meeting of individual for a formal conference on some point."
Dari kedua definisi itu didapatkan kondisi bahwa wawancara adalah pertemuan tatap muka, dengan menggunakan cara lisan, dan mempunyai tujuan tertentu.
Jangan dibayangkan wawancara itu sama dengan interogasi karena tujuan utamanya memang "berbeda", meskipun sedikit serupa dalam hal menggali dan mencocokkan data. Yang pasti, cara yang dipergunakan dalam kedua hal itu berlainan.

Interogasi lebih menekankan pada tercapainya tujuan, dengan berbagai cara dan akibat, baik secara halus maupun kasar. Posisi interogator lebih tinggi dan bebas daripada yang diinterogasi, serta lebih langsung.
Bandingkan dengan wawancara psikologi, di mana kedudukan antara pewawancara dan yang diwawancarai relatif setara. Kondisinya pun berbeda, karena tidak ada penekanan serta tidak menggunakan kekuasaan. Bahkan dalam kondisi ekstrem, seorang calon karyawan yang diwawancarai bisa saja tidak menjawab, pewawancara pun tidak akan memaksa. Namun, hal itu tentu akan sangat mempengaruhi penilaian dalam pengambilan keputusan seorang psikolog.

Cocok berbobot
Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya. Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilah kerennya mendapatkan "the right man in the right place".

Sabtu, 27 November 2010

daftar 10 universitas terbaik di indonesia

Berikut ini adalah susunan peringkat 10 besar Universitas Di Indonesia berdasrkan Webometrics Ranking of World Universities, Laboratorium Cybermetrics :

1. 8 818 Universitas Gajah Mada
2. 9 825 Institute Teknologi Bandung
3. 19 1290 Universitas Indonesia
4. 52 2034 Universitas Pendidikan Indonesia
5. 46 2266 Universitas Kristen Petra
6. 56 2475 Universitas Pertanian Bogor
7. 57 2477 Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
8. 59 2542 Universitas Brawijaya
9. 61 2623 Universitas Gunadarma (kampus SAYA ^_^, hihihi)
10. 67 2843 Institute Sepuluh November Surabaya

http://kumpulan-artikel-menarik.blogspot.com/2008/08/daftar-10-universitas-terbaik-indonesia.html

10 universitas terbaik di dunia

AMERIKA SERIKAT
Harvard University
Hampir semua lembaga dan situs peringkat menempatkan Harvard sebagai universitas terbaik di bumi yang telah berdiri sejak 8 September 1636.
Inilah kampus tertua di Ameerika Serikat, nama Harvard diambil dari nama belakang John Harvard. Tokoh ternama dari kota Charteston yang menyumbang setengah dari harta warisannya demi mengembanngkan kampus ini. Saat ini tercatat ada lebih dari 320 ribu alumni dengan 270 ribu orang amerika dan 50 ribu lainnya tersebar di 191 negara.

lokasi : Massachusetts, Amerika Serikat
Motto : Veritas (Truth)
warna seragam : Merah hati
Luas : 4,979 acres




Yale University
Universitas Yale adalah sebuah universitas riset swasta di New Haven, Connecticut, dan anggota Ivy League. Didirikan pada 1701 di Colony of Connecticut, universitas tertua ketiga lembaga pendidikan tinggi di Amerika Serikat.
Pada 1718, Universutas Yale dinamai untuk menghormati hadiah dari Elihu Yale, seorang gubernur dari British East India Company. Pada 1861, Graduate School of Arts and Sciences AS menjadi sekolah pertama penghargaan. Alumni kampus ini tercatat 163,921 orang di antaranya adalah presiden Amerika serikat yaitu William Howard Taft, Gerald Ford, Gerge H.W. Bush, dan puluhan pebisnis handal mulai dari pendiri Coca cola sampai pendiri FedEx.

lokasi : New Haven, Connectticut , USA
Motto : Luxet veritas (Light and Truth)
Luas : 339 hektar (termasuk padang golf)
Warna sergam :Biru tua




Massachussets Instute of technology
Massachussets Instute of technology (MIT) berada diperingkat kesembilan menurut sitem pemeringkatan topuniversities.com, sementara Webomatrics menempatkan kampus yang di buka pada tahun 1861 oleh William Barton Rogers ini berada diperingkat kedua setelah Harrvard University. Ada lebih dari 110 ribu alumni MIT telah mencapai kesuksesannya dan tercatat 25 alumni telah menerima nobel. Salah satu alumni yang cukup terkenal adalah David Mlliband (perdana menteri inggris).

lokasi : Cambridge, Massachusetts
Motto : Mens et Manus (Minad and hard)
Luas : 68 hektar
Warna seragam : merah dan abu-abu




EROPA
Cambridge University
universitas ini sangat kaya akan nilai sejarahnya, baik dalam sejarah perkuliahan maupun bangunan-bangunan kampus.
University of Cambridge (Cambridge Universitas informal, atau hanya Cambridge) adalah universitas tertua kedua di Inggris dan keempat tertua di dunia. Dalam posting-nominals nama universitas disingkat sebagai Cantab, bentuk singkat dari Cantabrigiensis (kata sifat berasal dari Cantabrigia, bentuk Latinised Cambridge).

Universitas tumbuh dari sebuah asosiasi sarjana di kota Cambridge yang dibentuk, catatan awal menunjukkan, pada 1209 oleh para sarjana meninggalkan Oxford setelah bertengkar dengan penduduk kota. Selain asosiasi budaya dan praktis sebagai bagian sejarah masyarakat Inggris, dua universitas memiliki sejarah panjang persaingan satu sama lain. Alumni Universitas termasuk 87 Penghargaan Nobel pada 2010.

Lokasi : Cambridge,England
Motto : Hinc lucem et pacula sacra (from here, Lightand sacred draughts)
Warna seragam : Biru




Oxford University
University of Oxford (Oxford University atau Oxford), sebuah universitas yang terletak di kota Oxford Inggris, adalah yang ketiga universitas tertua yang masih hidup di dunia. Dianggap sebagai salah satu institusi terkemuka di dunia akademis. Walaupun tanggal yang pasti dari yayasan masih belum jelas, ada bukti mengajar di sana sejauh abad ke-11 Universitas tumbuh pesat dari 1167 ketika Henry II melarang pelajar Inggris menghadiri Universitas Paris. Dalam posting -nominals Universitas Oxford biasanya disingkat sebagai Oxon (Dari bahasa Latin Oxoniensis), meskipun Oxf kadang-kadang digunakan dalam publikasi resmi.

Setelah perselisihan antara mahasiswa dan penduduk kota Oxford pada 1209, beberapa akademisi melarikan diri ke utara-timur ke Cambridge, di mana mereka membentuk apa yang kemudian menjadi Universitas Cambridge. Selama lebih dari satu abad, menjabat sebagai rumah Beasiswa Rhodes, yang membawa siswa dari sejumlah negara untuk belajar di Oxford.

lokasi : Oxford, England
Motto : Dominus Illuminatio Mea (The lord is my light)




Swiss Federal Institute of Technology
Swiss Federal Institute of Technology adalah kampus tempat Albert Enstein menimba dan memulai karir keilmuannya. Kampus negeri ini berdiri pada tahun 1854. Total tercatat 24 nama peraih nobel (9 nobel fisika, 10 nobel kimia dan 5 nobel dalam bidang pengobatan yang belajar, mengajar atau yang melakukan penilitian dikampus ini.

Lokasi : Zurich




ASIA
University of Tokyo
Kampus Hong, Komaha, Kashiwa, Shirokane, dan Nakano itu merupakan lima kampus paling prestisius di Jepang. Yang tergabung dalam University of Tokyo, inilah kampus terbaik di ASIA dan ke-20 di dunia menurut Academic Ranking of world Universities. yang berdiri pada tahun 1877. University of Tokyo juga melahirkan beberapa nama populer dalam sejarah jepang. Termasuk 16 perdana menteri mereka dan 6 alumni meraka pernah menerima nobel.

Lokasi : Bunky, Tokyo, Japan




National University of Singapore
Pada bulan September 1904, Tan Jiak Kim memimpin sekelompok perwakilan komunitas non-Eropa Cina dan lainnya mengajukan petisi kepada Gubernur Straits Settlements, Sir John Anderson, untuk mendirikan sebuah sekolah kedokteran di Singapura. Tan, yang merupakan presiden pertama Selat Inggris Cina Association, berhasil mengumpulkan $ 87,077, yang mana jumlah terbesar $ 12.000 berasal dari dirinya sendiri. Pada tanggal 3 Juli 1905, didirikan sekolah kedokteran, dan dikenal sebagai Selat dan Federasi Serikat Pemerintah Malaysia Medical School. Perpustakaan medis pertama kali disimpan di ruang baca siswa di sekolah, diubah dari suaka kosong jiwa tua perempuan di Sepoy Lines. Pada tahun 1929, Raffles College didirikan untuk mempromosikan seni dan ilmu sosial pada tingkat tersier bagi siswa Malaysia.

Lokasi : Kent Ridge, Singapore
Motto : Towards a global knowledge enterprise
Luas : 1,5 km persegi
Warna seragam : Biru dan putih




TIMUR TENGAH
Al-Azhar University
Universitas Al-Azhar sentra pendidikan sastra arab dan pengkajian Islam dan diberi gelar tertua kedua di dunia. Sebutan Al-Azhar itu sendiri diambil dari nama Sayyidah Fatimah Az-Zahra, Putri nabi muhammad SAW.
Berkembang pada masjid Al-Azhar yang dibangun pada tahun 970 masehi. Madrasah atau tempat pendidikan agama di kampus ini mulai beroperasi pada tahun 988 M.

Lokasi : Kairo , Mesir




AUSTRALIA
Australian National University
Universitas Nasional Australia didirikan oleh sebuah tindakan Parlemen Federal diperkenalkan oleh Perdana Menteri Ben Chifley dan Menteri Rekonstruksi Pasca-perang JJ Dedman. Undang-undang, UU 1946-1947, disahkan pada tanggal 1 Agustus 1946 dengan dukungan Pemimpin Oposisi Robert Menzies. ANU adalah universitas hanya Australia yang didirikan oleh tindakan Parlemen Federal.

Sekelompok ilmuwan terkemuka Australia terlibat dalam bayi dari ANU, termasuk: Sir Mark Oliphant, pemimpin dalam pengembangan radar dan fisika nuklir; Sir Howard Florey, seorang co-penemu manfaat penisilin; Sir Keith Hancock, seorang sejarawan terkemuka ; dan HC Coombs, seorang ekonom terkenal dan pegawai negeri. Kemudian, pada tahun 1960, mantan Canberra University College diamalgamasikan ke Universitas Nasional. Meskipun baru tetapi melesat menempati peringkat ke-23 dari 200 daftar universitas terbaik di dunia versi Times Higher Education Supplement

Lokasi : Canberra , Australia
motto : Naturam Primum Cognoscere Rerum ('First to learn the nature of things')
Luas : 1,4 km persegi

http://www.unikaja.com/2010/07/10-universitas-terbaik-di-dunia.html#ixzz16XsWsjEi

Selasa, 02 November 2010

masker pisang dan madu ^_^

Mengapa Pisang dan Madu? Apa sih kandungan didalamnya yang penting bagi kulit?

Pisang mengandung vitamin C yang baik untuk kulit. Vitamin C dapat meremajakan sel-sel kulit dan membentuk sel-sel kulit baru.
Pisang juga kaya akan magnesium, dimana dalam satu buah pisang terkandung sekitar 30 mg magnesium. Asupan magnesium di dalam tubuh jangan sampai kurang. Kekurangan magnesium dapat membuat kulit terlihat pucat dan kusam, akibat buruknya sirkulasi dalan tubuh. Dengan demikian mineral magnesium yang terkandung di dalam buah pisang amat diperlukan untuk mempercantik dan membuat kulit terlihat lebih cerah.
Sementara madu baik untuk kulit karena mampu mengurangi kerutan dan mencerahkan kulit. Kandungan antioksidan di dalam madu bisa melindungi kulit dari sinar uv dan mampu mencegah penuaan dini. Selain itu, madu juga dapat menjaga elastisitas ,kelembutan, dan kelembaban kulit.

Ingin tahu cara membuat masker pisang madu?
Caranya adalah pilih pisang yang sudah matang lalu dihancurkan. Tambahkan sedikit madu (sekitar 1 sendok makan), lalu aduk rata. Selanjutnya oleskan masker tersebut pada wajah sekitar 15-20 menit. Terakhir, bilas wajahmu dengan air hangat, diikuti dengan air dingin setelahnya. Lakukan perawatan ini secara rutin dan teratur.
Wow, berarti, pisang dan madu selain dapat dimakan juga baik sekali digunakan sebagai masker untuk mencerahkan kulit wajah ya? Cukup mudah dan murah bukan? Selamat mencoba.


Read more: http://informasitips.com/mencerahkan-kulit-wajah-dengan-masker-pisang-madu#ixzz148Bzhv00
http://informasitips.com

RESEP MASKER ALAMI

Banyak sekali buah-buahan yang dapat digunakan untuk membuat masker alami ini, diantaranya seperti, avokad, stroberi, almond, lemon, dan anggur. Pada umumnya aneka buah-buahan alami aman digunakan pada kulit apabila dalam dosis yang tepat. Namun pada kukit sensitif, kadang masih bereaksi pada bahan alami tersebut, seperti gatal atau iritasi ringan. Untuk mencobanya pada kulit, oleskan sedikit bahan masker tersebutdi punggung tangan atu wajah selama beberapa saat. Bila kulit tidak merasakan gatal atau yang lainnya, Itu berarti kulit kulit Anda aman dengan kandungan bahan masker tersebut. Berikut kami berikan beberapa tips membuat masker sendiri dari bahan-bahan yang bisa Anda dapatkan di sekitar Anda. Selamat Mencoba…

STROBERI
Khasiat :
Buah berwarna cerah ini banyak mengandung asam salisiat (salah satu jenis asam beta- hidroksi yang membantu mengencangan kulit), silika, serta vitamin B, C, E dan K. Dengan kemampuannya menyehatkan dan meremajakan kulit. Masker ini cocok digunakan untuk hampir semua jenis kulit. Dapat digunakan 2x dalam seminggu.

Cara Membuatnya & Menggunakannya :
- Hancurkan beberapa buah stroberi yang telah dipisahkan dari tangkai dan daunnya
- Usapkan 2 sendok makan hancuran stroberi tadi pada wajah dan biarkan selama 15 menit
- Setelah itu, bilas dengan air steril atau air hangat biasa Untuk mendapat efek toning yang lebih kuat, tambahkan sedikit putih telur, kocok, satu sendok makan air mawar dan beberapa tetes minyak esensial yang aman dengan kulit wajah.


AVOKAD (ALPUKAT)
Khasiat :
Avokad kaya akan asam amino dan vitamin, sehingga cocok digunakan sebagai masker pencegah penuaan dini pada kulit wajah.

Cara Membuat & Menggunakannya :
Untuk Kulit Wajah Kering
- Tumbuk daging avokad matangdengan garpu
- Oleskan pada wajah, biarkan selama 30 menit
- Bilas dengan air hangat atau air mawar mengunakan kapas

Untuk Kulit normal
- Tambahkan putih telur yang dikocok sebentar
- Bagi kulit lembab, perlu ditambahkan pula madu ( organik bila ada ),
- kemudian aduk rata dengan hancurandaging avokad dan putih telur kocok .


ALMOND
Khasiat :
Dapat menghaluskan kulit kasar karena banyak mengandung mineral, vitamin A dan B, dan asam oleat. Almond dapat dibuat menjadi masker maupun lotion. Dapat digunakan 1x dalam seminggu.

Cara Membuat & Menggunakannya :
Hancurkan sekitar 50 gram almond kupas dengan mortar atau food processor Kocok 3 sendok makan susu full-fat sampai membentuk pasta halus ( tidak perlu terlalu lama ) Bila perlu, tambahkan 1 atau 2 tetes rose otto essensial oil Oleskan pada wajah dan biarkan samapi kering Kemudian bersihkan dengan kapasdan air hangat


TOMAT
Khasiat :
Mengandung protein, fosfor,besi, belerang, vitamin A, B1, dan C.

Cara Membuat & Menggunakannya :
Untuk menghaluskan wajah: Ambil tomat yang sudah matang, iris dan gosokkan pada wajah Atau, bisa juga buah tomat diperas, kemudian air perasannya dioleskan setiap hari ke wajah Untuk pelindung dari sengatan matahari Ambil daun tomat secukupnya. Lalu remas-remas dengan sedikit air Kemudian tempelkan pada wajah sebagai penyejuk wajah


ANGGUR
Khasiat :
Kaya akan trace mineral, kalsium, magnesiaum, potassum, vitamin B1, B2, b3, B5, B6, C dan senyawa-senyawa flavonoid. Hampir semua jenis anggur yang warnanya berbeda, dapat digunkan untuk lotion. Perlu diperhatikan jus anggur yang telah dibuat, harus disaring terlebih dahulu. Lotion anggur dapat digunkan setiap hari karena baik digunakan untuk hampir semua jenis kulit.

Cara Membuat & Menggunakannya :
Hancurkan beberapa anggur yang culup untuk menghasilkan 2 sendok makan jus. Saring jus tersebut Oleskan pada wajah dengan menggunakan kapas Setelah 20 menit, bilas dengan air mawar


LEMON
Khasiat :
Mengandung vitamin A, C, B1, B2, dan B3. Sangat baik untuk kulit berminyak, namun lotionnya juga bekerja efektif pada kulit normal. Dapat digunakan setipa hari.

Cara Membuat & Menggunakannya :
( untuk satu minggu pemakaian )
Tambahkan 1 sendok teh jus lemon pada putih telor kocok. Oleskan pada wajah dan biarkan 10 menit. Setelah itu bersihkan dengan air mawar atau air hangat

Cara Membuat Lotion Lemon :
Tambahkan satu sendok teh jus lemon pada 100 ml air mawar dan 50ml witchazel Usapkan pada wajah dengan kapas bersih


PISANG
Khasiat :
Mengandung serotinin, pektin, tanin, noradrenalin, 5 hidroksitritamin, dopamin dan berbagai vitamin, seperti vitamin A, B kompleks dan C . Digunakan sebagai pelembab wajah.

Cara Membuat & Menggunakannya :
Ambil pisang ambon yang sudah masak lalu hancurkan. Tambahkan minyak zaitun Gunakan dan ulangi secara teratur ramuan tersebut sebagai bedak

Referensi : http://metroaktual.com/1653/masker-wajah-:-resep-masker-alami.html

Kamis, 28 Oktober 2010

contoh kasus SHU koperasi

SHU KOPERASI Koperasi A setelah Pajak adalah Rp. 1000.000,-
Jika dibagi sesuai prosentase Pembagian SHU KOPERASI koperasi seperti contoh yang disampaiakan sebelumnya maka diperoleh:
Cadangan : 40 % = 40% x Rp.1.000.000,- = Rp. 400.000,-
SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 % = 40% x Rp.1.000.000,- = Rp. 400.000,-
Dana pengurus : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-
Dana karyawan : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-
Dana Pembangunan Daerah kerja / Pendidikan : 5 %= 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-
Dana sosial : 5 % = 5% x Rp.1.000.000,- = Rp. 50.000,-
Yang bisa dibagi kepada anggota adalah SHU KOPERASI Dibagi pada anggota : 40 %
Atau dalam contoh diatas senilai Rp.400.000,-
Maka Langkah-langkah pembagian SHU KOPERASI adalah sebagai berikut:
1. Di RAT ditentukan berapa persentasi SHU KOPERASI yang dibagikan untuk aktivitas ekonomi (transaksi anggota) dan berapa prosentase untuk SHU KOPERASI modal usaha (simpanan anggota) prosentase ini tidak dimasukan kedalam AD/ART karena perbandingan antara keduanya sangat mudah berubah tergantung posisi keuangan dan dominasi pengaruh atas usaha koperasi, maka harus diputuskan setiap tahun . Biasanya prosentase SHU KOPERASI yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi ( Y) adalah 70% dan prosentase SHU KOPERASI yang dibagi atas Modal Usaha adalah 30%. Jika demikian maka sesuai contoh diatas
Y = 70% x Rp.400.000,-
= Rp. 280.000,-

X= 30% x Rp.400.000,-
= Rp. 120.000,-

2. Hitung Total transaksi tiap anggota, total simpanan tiap anggota dan total transaksi seluruh anggota serta total simpanan seluruh anggota. Sebagi contoh kita akan menghitung SHU KOPERASI Gusbud. Dari data transaksi anggota diketahui Gusbud bertransaksi sebesar Rp. 10.000,- dengan simpanan Rp. 5000,- sedangakan total transaksi seluruh anggota adalah Rp.10.000.000,- dengan total simpanan anggota adalah Rp.2.000.000,-

Maka
SHU KOPERASIAE Gusbud = Rp. 10.000,-/ Rp.10.000.000,-( Rp. 280.000,-)
= Rp. 280,-
SHU KOPERASIMU Gusbud = Rp. 5000,- / Rp.2.000.000,- (Rp. 120.000,-)
= Rp.300,-

Rabu, 27 Oktober 2010

SHU koperasi

SHU Pada Koperasi ??

Sisa hasil usaha (SHU) itu adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (total revenue [TR]) dengan biaya-biaya atau biaya total (total cost[TC]) dalam satu tahun buku.

Menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal 45 adalah sebagai berikut:
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

Dengan mengacu pada pengertian diatas, maka besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi. Dalam pengertian ini juga dijelaskan bahwa ada hubungan linear antara transaksi usaha anggota dan koperasinya dalam perolehan SHU. Artinya, semakin besar transaksi (usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang akan diterima. Hal ini berbeda dengan perusahaan swasta, dimana dividen yang diperoleh pemilik saham adalah proporsional, sesuai besarnya modal yang dimiliki. Hal ini merupakan salah satu pembeda koperasi dengan badan usaha lainnya.

• Pembagian SHU dan Cara Memperolehnya
Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan apabila beberapa informasi dasar diketahui sebagai berikut:
1. SHU total koperasi pada satu tahun buku
SHU total koperasi adalah sisa hsil usaha yang terdapat pada neraca atau laporan laba rugi koperasi setelah pajak (profit after tax). Informasi ini dieroleh dari neraca ataupun laporan laba-rugi koperasi.
2. Bagian (persentase) SHU anggota
3. total simpanan seluruh anggota
Partisipasi modal adalah kontribusi anggota dalam memberi modal koperasinya, yaitu dalam bentuk simpanan pokok, dimpana wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainya. Data ini didapat dari buku simpanan anggota.
4. total seluruh transaksi usaha ( volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota
Transaksi anggota adalah kegiatan ekonomi (jual-beli barang atau jasa), antara anggota terhadap koperasinya.
5. bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota
Bagian (pesentase) SHU untuk simpanan anggota adalah SHU yang diambil dari SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa modal anggota.
6. bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota.

Acuan dasar untuk membagi SHU adalah prisip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan bahwa, pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Untuk koperasi Indonesia, dasar hukumnya adalah pasal 5, ayat 1; UU no. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian yang dalam penjelasannya menyatakan bahwa, ” pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seorang dalam koperasi,m tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”.

Dengan demikian, SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:
1. SHU atas jasa modal
Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima oleh koperasinya sepanjang koperasi terssebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.
2. SHU atas jasa usaha
Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan.

Secara umum SHU koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada anggaran dasar / anggaran rumah tangga koperasi sebagai berikut.
• Cadangan koperasi
• Jasa anggota
• Dana pengurus
• Dana karyawan
• Dana pendidikan
• Dana sosial
• Dana untuk pembanguna lingkungan.
Tentunya tidak semua komponen diatas harus diadopsi koperasi dalam membagi SHU nya. Hal ini sangat tergantung pada keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.

# Sisa Basil Usaha yang diperoleh dibagikan untuk:
a. cadangan;
b. anggota sesuai transaksi dan simpanannya;
c. pendidikan;
d. insentif untuk Pengurus
e. insentif untuk Manager dan karyawan.
# Pembagian Sisa Basil Usaha dan pendapatan Koperasi terdiri atas 3 (tiga) bagian:
a. pendapatan yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota Koperasi;
b. pendapatan diperoleh dari usaha yang diselenggarakan ,untuk bukan anggota; dan
c. pendapatan yang diperoleh dari non operasional.

referensi
http://kodemas.com/id/node/17
catatankuliahdigital.blogspot.com

Selasa, 05 Oktober 2010

no title

Kehadiranmu adalah sebuah hadiah bagi dunia
Kamu adalah unik dan satu-satunya yang ada
Hiidupmu dapat mejadi apapun yang kamu inginkan
Pergunakanlah hari yang ada dengan baik.

Hitunglah berkahmu dan bukan masalahmu
Kamu akan mewujudkannya melalui apapun yang ada
Diantara kamu ada banyak jawaban
Pengertian, semangat, dan jadilah kuat!

Jangan membatasi dirimu sendiri
Banyak mimpi yang menunggumu untuk diwujudkan
Keputusan adalah sebuah kesempatan yang penting
Raihlah impian yang tinggi, tujuan, dan harga dirimu.

Tidak ada yang lebih sia-sia daripada rasa khawatir
Semakin lama seseorang memikirkan sebuah masalah akan menjadi semakin berat
Jangan terlalu serius akan hal-hal yang ada
Hiduplah dalam ketenangan dan bukan penyesalan.

Ingatlah kasih yang sedikit akan terus berjalan
Ingatlah kasih yang besar adalah untuk selamanya
Ingatlalh persahabatan adalah investasi yang sangat bijaksana
Harga kehidupan adalah kebersamaan.

Sadarlah bahwa tidak pernah terlambat
Lakukan hal yang kecil dengan cara yang luar biasa
Milikilah semangat yang berkobar kobar, pengharapandan kebahagiaan
Ambillah waktu untuk bermimpi!

(judul buku : Serrafonna, karangan Vanny Chrisma)

Rabu, 29 September 2010

kasus mengenai koperasi

Kasus koperasi

1. Kasus pertama
Kasus Kospin (Koperasi Simpan Pinjam) di Kabupaten Pinrang, Sulawawesi Selatan yang menawarkan bunga simpanan fantastis hingga 30% per bulan sampai akhirnya nasabah dirugikan ratusan milyar rupiah, ternyata belum menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia. Bagi Anda yang belum pernah tahu Kabupaten KarangAsem, belakangan ini akan semakin sering mendengar nama KarangAsem di media massa. Apa pasalnya, sehingga nama KarangAsem mencuat? Jawaban paling sahih, mencuatnya nama KarangAsem akibat adanya kasus investasi Koperasi KarangAsem Membangun. Kabupaten KarangAsem adalah salah satu kabupaten di Provinsi Bali. Kabupaten ini masih tergolong kabupaten tertinggal dengan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah dan kondisi perekonomian daerah yang relatif ‘morat-marit’. Data dari Pemda Karangasem menyebutkan pendapatan per kapita masyarakat hanya sekitar Rp 6 juta per tahun.
Pada tahun 2006 lalu, di kabupaten ini lahirlah sebuah koperasi dengan nama Koperasi KarangAsem Membangun (KKM). KKM ini dalam operasinya mengusung beberapa nama ‘besar’ di daerah tersebut. Pengurus KKM, misalnya, diketuai oleh Direktur Utama PDAM Karangasem, I Gede Putu Kertia, sehingga banyak anggota masyarakat yang tidak meragukan kredibilitas koperasi tersebut. Dengan bekal kredibilitas tersebut, KKM tersebut mampu menarik nasabah dari golongan pejabat dan masyarakat berpendidikan tinggi. KKM sebenarnya bergerak pada beberapa bidang usaha, antara lain simpanpinjam, toko dan capital investment (bisa dilihat di website KKM di http://www.kkm.balipromotion.net/). Salah satu layanan KKM yang menjadi ‘primadona’ adalah Capital Investment (Investasi Modal).
Layanan Capital Investment yang dikelola oleh KKM menjanjikan tingkat pengembalian investasi sebesar 150% setelah tiga bulan menanamkan modal. Dengan kondisi sosial dimana mayoritas masyarakat tergolong ekonomi kurang mampu dan juga pendidikan yang relative rendah, iming-iming keuntungan sebesar itu tentunya sangat menggiurkan. Lucunya, ada juga beberapa anggota DPRD Kabupaten Karangasem yang ikut ‘berinvestasi’ di KKM, bahkan ada yang sampai menanamkan modal sebesar Rp.400 juta. Konyolnya, walaupun KKM menawarkan produk investasi, koperasi tersebut sama sekali tidak mengantongi ijin dari Bapepam. Pada kenyataannya, sebenarnya layanan Investment Capital tersebut adalah penipuan model piramida uang. Sebagian nasabah yang masuk duluan, memang berhasil mendapatkan kembali uangnya sekaligus dengan ‘keuntungannya’. Seorang pemodal misalnya, memberikan testimoni bahwa hanya dengan bermodalkan Rp 500 ribu, dalam waktu 3 bulan ia mendapatkan hasil Rp.1,5 juta. Dengan iming-iming 150% tersebut, antara November 2007 hingga 20 Februari 2009, KKM berhasil menjaring 72.000 nasabah dengan nilai total simpanan Rp.700 milyar.
Beruntung Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg cepat bertindak, dengan meminta kepolisian segera menutup bisnis investasi ala KKM tersebut. Hasil penyitaan asset, hanya berhasil menyita asset senilai Rp.321 milyar atau hanya separuh dari simpanan total nasabah Rp.700 milyar. Lebih dari Rp.400 milyar uang nasabah tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Sayangnya, tindakan Bupati Karangasem, justru ditentang oleh para nasabah. Ironis sekali, mereka tidak merasa tertipu dan menganggap Bupati Karangasem melakukan fitnah sehingga pengurus KKM ditangkap polisi. Nasabah malah meminta pengurus KKM dibebaskan, agar dana mereka yang telah disetorkan dapat dikembalikan.
• Cara penyelesaian :
Sekiranya para petinggi di daerah setempat bisa memberi penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara bernasabah di koperasi yang sehat agar mereka tau dan terhindar dari penipuan ataupun kerugian dari iming-imingan keuntungan yang menggiurkan seperti dalam contoh kasus ini .
Karena kita tau tentunya sangat tidak masuk akal bahwa produk investasi KKM bisa menawarkan keuntungan yang begitu tinggi (150% per tiga bulan alias 600% per tahun). Perlu diingat, return 150% hanya untuk nasabah saja, belum termasuk biaya operasional dan margin bagi KKM. Artinya, KKM harus menginvestasikan modal nasabah dengan return di atas angka 150% tersebut dalam waktu tiga bulan, agar skema capital investment tidak ambruk. Ini tentunya boleh dikatakan mustahil bisa bertahan lama.
Dan bagi para pengurus KKM, polisi harus menindak lanjuti kasus ini karena pengurus KKM selain di curigai dalam masalah penipuan, serta sudah menyalahi aturan dalam mendirikan koperasi dengan tidak adanya ijin dari Bank Indonesia ataupun Bapepam. Dan ini berarti para polisi dan para petinggi yang terkait, harus bisa mencegah kasus seperti ini lagi di daerah yang mayoritas penduduknya masih awam dan kurangya pendidikan .

2. Kasus kedua
Nasabah Koperasi Bodong Resah * Dana Ratusan Juta Digelapkan
Negara (Bisnis Bali) - Ratusan nasabah koperasi Sumber Insan Mandiri (SIM) Cabang Pembantu Negara yang terletak di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk Desa Mendoyo Dauh Tukad, Mendoyo resah. Dana milik 190 nasabah yang berjumlah Rp 678 juta diduga digelapkan.
Akibatnya, koperasi ini terus saja didatangi para nasabah yang ingin menagih dana mereka namun tidak bisa dikembalikan oleh General Manajer Koperasi SIM Cabang Negara Made Suarta. Kantor koperasi ini akhirnya ditutup sejak Jumat (23/7) lalu, setelah dilakukan rapat.
Menyikapi permasalahan ini, Camat Mendoyo Nengah Ledang Jumat (30/7) kemarin memanggil GM Koperasi Made Suarta untuk meminta keterangan terkait masalah koperasi yang kini meresahkan warga Mendoyo ini. Pertemuan yang dilaksanakan di Kantor Desa Mendoyo Dauh Tukad selain dihadiri camat dan GM koperasi juga dihadiri Kakankesbanglinmas Pemkab Jembrana, perwakilan dari Disperindagkop, Perbekel Mendoyo Dauh Tukad.
Nengah Ledang mengatakan, pihaknya baru mengetahui keberadaan koperasi ini setelah diberi tahu oleh Kakankesbanlinmas Suherman kalau ada koperasi yang mau kolaps di Mendoyo. Kemudian pihaknya melakukan pengecekan dan ternyata koperasi ini tidak terdaftar dan tidak ada izinnya.
”Kami sudah cek tidak terdaftar di kecamatan maupun di kabupaten, padahal sudah berdiri sejak dua tahun lalu di Mendoyo,” katanya.
Menurut Ledang, saat pihaknya rapat dengan GM Koperasi Made Suarta dijelaskan kalau jumlah nasabah 190 orang dengan pegawai 9 orang. Koperasi ini berdiri di Mendoyo sejak tahun 2008. Kebanyakan nasabah dari Pohsanten dan Mendoyo Dauh Tukad. Uang yang masuk dari nasabah mencapai Rp 600 juta lebih.
“Dari pengakuan Suarta, dana itu disetorkan ke pusat Rp 200 juta. Sisanya tidak dijelaskan secara mendetail dan belum dipertanggungjawabkan. Kemungkinan dipakai untuk membayar pegawai, karena gajinya Rp 1,2 juta, dan mungkin juga untuk ATK dan operasional lainnya,” katanya.
Menurut Ledang, sebelumnya Dinas Perindagkop sudah tahu kalau ada koperasi ini berdiri di Mendoyo dan sudah pernah diingatkan untuk mengurus izin. “Kami sudah sempat meminta nama-nama nasabah namun masih disembunyikan. Demikian juga rincian gaji pegawai juga belum diberi. ”Sekarang kami hanya berusaha meredam para nasabah saja agar bersabar dan tidak terpancing emosi dan tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga tercipta kondisi yang aman,” katanya.
Sementara itu dari pengamatan di kantor Koperasi Sumber Insan Mandiri kemarin sudah tidak ada aktivitas di kantor tersebut. Kantor tampak tutup dan pintu gerbangnya digembok. Hanya lampu depan kantor yang masih tampak menyala. Papan nama kantor juga masih dipasang dan di papan tersebut tertulis kalau koperasi itu berbadan hukum nasional 58/pad/meneg.1/2004.
Salah seorang warga yang berada di depan kantor koperasi itu, koperasi itu memang banyak nasabahnya. Kemudian ditutup karena ada masalah. “Badan hukum dicantumkan itu bodong, hanya untuk mengibuli nasabah,” kata salah seorang warga.
• Cara penyelesaiannya :
Kasus ini hampir sama dengan kasus yang di atas, yaitu dugaan penipuan dan tidak adanya ijin didirikannya koperasi di daerah setempat.
Sama seperti kasus sebelumnya, cara penyelesaian dalam kasus ini petinggi setempat harus memberikan penyuluhan kepada warga tentang cara bernasabah yang benar di koperasi. Karena dengan itu, warga bisa waspada dengan segala kemungkinan yang terjadi jika ada koperasi yang “nakal” di kemudian harinya.
Dan kepada pihak kepolisian, kasus pembangun koperasi yang “nakal” ini harus ditindak lanjuti dan penyisiran ke koperasi-koperasi lainnya agar hal ini tidak akan terjadi lagi.

sumber : www.bisnisbali.com

ruang lingkup koperasi

APA KOPERASI ITU ?
Koperasi adalah Asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, Tujuan koperasi yaitu menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibanding sebelum bergabung dengan koperasi.
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
• Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
• Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
• Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.
• Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
• Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa.

APA SAJA JENIS KOPERASI ?
a. Koperasi Produsen.
Koperasi produsen beranggotakan orang-orang yang melakukan kegiatan produksi (produsen). Tujuannya adalah memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi anggotanya dengan cara menekan biaya produksi serendah rendahnya dan menjual produk dengan harga setinggi tingginya.
b. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen beranggotakan orang orang yang melakukan kegiatan konsumsi. Tujuannya adalah memberikan keuntungan yang sebesar besarnya bagi anggotanya dengan cara mengadakan barang atau jasa yang murah, berkualitas, dan mudah didapat. Contoh :
- koperasi simpan pinjam
- koperasi serba usaha ( konsumen)

c. Koperasi kredit (jasa keuangan)
Koperasi ini bergerak di bidang usaha jasa lainnya.

APA KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA ?
Anggota koperasi berkewajiban :
1. mematuhi AD dan ART serta keputusan yang telah ditetapkan dalam Rapat Anggota.
2. menanda tangani perjanjian kontrak kebutuhan. Sehingga, anggota bemar benar sebagi pasar tetap dan potensial bagi koperasi.
3. menjadi pelangan tetap
4. memodali koperasi
5. mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas dasar kekeluargaan
6. menjaga rahasia perusahaan dan organisasi koperasi kepada pihak luar
7. menanggung kerugian yang diderita koperasi, proporsional dengan modal yang disetor.

Anggota koperasi berhak :
1. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota.
2. Memilih pengurus dan pengawas
3. Dipilih sebagai pengurus atau pengawas
4. Meminta diadakan rapat anggota
5. Mengemukakan pendapat kepada pengurus di luar rapat anggota, baik diminta atau tidak
6. Memanfaatkan pelayanan koerasi dan mendapat pelayanan yang samadengan anggota lain,
7. mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi
8. menyetujui atau mengubah AD / ART sera ketetapan lainya.


sumber : wikipedia.com

Sabtu, 25 September 2010

To All My Friend

• To my friends who are not so single
Love isn’t about becoming somebody else’s “perfect person”
Its about finding someone who help you become the best person you can be

• To my friends who are enganged
The true measure of compatibility is not the years spent together
But how good you are for each other

• To my friends who are married
Love it’s not about “it’s your fault” but “I’m sorry”
Not “where are you” but “I’m right here for you”
Not “how could you” but “I understand”
Not “I wish you were here” but “I’m thankfull you are”

• To my friends who are heartbroken
Heartbreaks last as long as you want and cut as deep as you allow them to go
The challenge is not how to survive heartbreaks, but to learn from them

• To my friends who are possessive
It breaks your heart to see the one you love happy with someone else
But it’s more paintful to know that the one you love is unhappy with you

• To my friends who are afraid to confess
Love hurts when you broke up with someone
It hurts even more when someone broke up with you
But love hurts the most
WHEN the person you love the most has no idea how you feel about him/her

• To my friends who are still holding on
A sad thing about life is when you meet someone and fall in love, only to find out in the end that it was never meant to be and that you have wasted years on someone who doesn’t worth it
If that person doesn’t worth it now, it’s not going to be worth it a year or 10 years after

(Judul buku : serrafonna, karangan Vanny Chrisma W)

Jumat, 21 Mei 2010

demokrasi

Beberapa konsep mengenai demokrasi
Macam istilah demokrasi
a. Demokrasi konstitusionil
b. Demokrasi parlementer
c. Demokrasi terpimpin
d. Demokrasi pancasila
e. Demokrasi rakyat
f. Demokrasi soviet
g. Demokrasi nasional, dan sebagainya.
Istilah demokrasi berarti “rakyat berkuasa” atau “goverment or rule by the people”.
Kata yunani demos berarti rakyat, kratos berarti kekuasaan.
Di indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan pancasila,
Demokrasi konstitusionil
ciri khas dari demokrasi konstitusion ialah gagasan bahwa pemerintah yang demokratis adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannya dan tidak dibenarkan bertindak sewenang terhadap warga negaranya.
Demokrasi dalam abad ke- 19; negara hukum klasik
Oleh stahl ada 4 unsur Rechtsstaat dalam arti klasik, yaitu:
a. Hak manusia
b. Pemisahan
c. Pemerintah berdasarkan peraturan
d. Peradilan administrasi dalam perselisihan
Unsur Rule of law dalam arti klasik dikemukakan oleh A.V Dicey dalam introduction to the law the constitution, mencangkup:
a. Supremasi aturan- aturan hukum
b. Kedudukan yang sama dalam menghadapi hukum
c. Terjaminnya hak manusia oleh undang- undang serta keputusan pengadilan.
Demokrasi dalam abad ke- 20 Rule of law yang dinamis
Syarat dasar terselenggaranya pemerintah yang demoratis dibawah rule of law ialah:
1. Perlindungan konstitutionil
2. Badan kehakiman yang bebas an tidak memihak
3. Pemilihan umum
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
5. Kebebasan untuk terikat
6. Pendidikan kewarganegaraan.
Beberapa nilai yang dirumuskan oleh henry B. Mayo:
1. menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga
2. menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah
3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur
4. membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum
5. mengakui secara menganggap wajar adanya keanekaragaman
6. menjamin tegaknya keadilan

Perkembangan demokrasi di indonesia
Dari sudut padang perkembangan demokrasi sejarah indonesia dapat dibagi dalam tiga masa yaitu:
1. Masa Republik Indonesia I (1945- 1959)
2. Masa Republik Indonesia II (1959- 1965)
3. Masa Republik Indonesia III (1965- )
Beberapa perumusan mengenai Demokrasi pancasila
Beberapa perumusan mengenai demokrasi pancasila:
a. Seminar angkatan darat II, agustus 1966
- Bidang politik dan konstitusionil :
indonesia ke arah kemajuan sosial dan ekonomi sesuai dengan tuntutan abad ke 20.
- Bidang ekonomi
b. Musyawarah nasional III persahi :
c. Symposium hak- hak asasi manusia,

Jumat, 26 Maret 2010

masalah sosial sebagai inspirasi perubahan (kasus penyalahgunaan obat) dan upaya pemecahannya

PENDAHULUAN
BAB I
1.1 Intensitas dan Kompleksitas Masalah
Penyalahgunaan narkoba umumnya terjadi pada kaum remaja yang tinggal di perkotaan. Mereka biasanya mempunyai sifat kosmopolit, relatif tidak cepat menikah karena harus menempuh masa belajar hingga jenjang universitas, bahkan hingga memperoleh pekerjaan dianggap layak. Pada masa itulah mereka hidup dalam pancaroba; antara kanak-kanak dan kedewasaan, baik fisik, mental, maupun sosio-kulturalnya. Ia hidup antara kebebasan dan ketergantungan kepada orang tuanya, mereka ada dalam pembentukan nilai-nilainya sendiri serta sikapnya, baik sikap keagamaan, maupun sikap kultural dan sosialnya.
Remaja sedang mencari identitas sikapnya terhadap lingkungan dan sesamanya. Dalam kondisi yang serba mendua itulah seringkali remaja tergelincir ke jalur kenakalan, yang disebut juvenile delinquency. Pada masa itu banyak remaja yang melakukan kenakalan, pelanggaran hukum, bahkan tindak kriminal. Motivasinya ialah karena ingin mendapatkan perhatian “status sosial”, dan penghargaan atas eksistensi dirinya.
Dengan kata lain, kenakalan remaja merupakan bentuk pernyataan eksistensi diri di tengah-tengah lingkungan dan masyarakatnya, bukan kenakalan semata. Salah satu penyimpangan perilaku ini adalah perilaku seksual. Sementara salah satu bentuk pelanggaran hukum ialah meminum minuman keras, obat terlarang hingga ganja dan zat adiktif lainnya.
Penyalahgunaan narkoba adalah suatu pemakaian non medical atau ilegal barang haram yang dinamakan narkotik dan obat-obatan adiktif yang dapat merusak kesehatan dan kehidupan produktif manusia pemakainya. Berbagai jenis narkoba yang mungkin disalahgunakan adalah tembakau, alkohol, obat-obat terlarang dan zat yang dapat memberikan keracunan, misalnya yang diisap dari asapnya. Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan ketergantungan zat narkoba, jika dihentikan maka si pemakai akan sakaw.
Penyalahgunaan atau kebergantungan narkoba perlu melakukan berbagai pendekatan. Terutama bidang psikiatri, psikologi, dan konseling. Jika terjadi kebergantungan narkoba maka bidang yang paling bertanggung jawab adalah psikiatri, karena akan terjadi gangguan mental dan perilaku yang disebabkan zat narkoba mengganggu sinyal penghantar syaraf yang disebut system neurotransmitter didalam susunan syaraf sentral (otak). Gangguan neurotransmitter ini akan mengganggu (1) fungsi kogitif (daya pikir dan memori), (2) fungsi afektif (perasaan dan mood), (3) psikomotorik (perilaku gerak), (4) komplikasi medik terhadap fisik seperti kelainan paru-paru, lever, jantung, ginjal, pancreas dan gangguan fisik lainnya.
Dadang hawari menjelaskan bahwa selain mengganggu jiwa, zat narkoba juga merusak organ fisik seperti lever, otak, paru, janin, pankreas, pencernaan, otot, endokrin dan libido. Zat tersebut juga mengganggu nutrisi, metabolisme tubuh, dan menimbulkan inveksi virus. Jika putus dari narkoba si pemakai akan mengalami sakaw. Pada peristiwa ini timbul gejala seperti air mata berlebihan (lakrimasi), cairan hidung berlebihan (rhinorea), puril mata melebar, keringat berlebihan, mual, muntah, diare, bulu kuduk beriri, menguap, tekanan darah naik, jantung berdebar, insomnia, agresif.
1.2 Jenis-jenis Narkoba
Adapun jenis-jenis narkoba anatara lain :
1. Marijuana
Adalah nama khusus untuk Hemp, suatu tanaman tinggi mencapai 2 meter, bentuk daun mirip daun singkong, daun warna hijau dan tumbuh terbaik didaerah pegunungan. Zat kimia addictive utama didalam marijuana adalah tetra hydrocannabinol yang dapat dideteksi melalui air kencing. Para pecandu narkoba menghisap marijuana dengan rokok atau pipa. Jika putus dari zat marijuana, maka si pemakai akan sakaw dengan gejala macam-macam seperti mata berair, hidung berselesma, badan jadi nyeri. Pemakaian yang semakin banyak zat marijuana akan menyebabkan kehilangan memori, kemampuan belajar, dan motivasi.Marijuana juga dapat menyebabkan distorsi persepsi (penyimpangan persepsi dari kenyataan), kehilangan koordinasi, detak jantung meningkat timbul rasa cemas yang terus menerus. Sebagai akibat medical dapat menyebabkan kerusakan paru, batuk kronis, bronchitis.

2. Cocaine
Cocaine sering dihirup melalui hidung, akan tetapi juga diisap dengan rokok atau jika disuntikkan akan berdampak penyakit HIV/AIDS. Akibat cocaine terhadap fisik pemakai adalah terhambatnya saluran darah, pupil mata membesar, panas badan meningkat, denyut jantung meningkat, darah tinggi, perasaan gelisah, nyeri, cemas. Menghisap crack cocaine bersama rokok akan menimbulkan paranoia(sejenis penyakit jiwa yang meyebabkan timbul ilusi yang salah tentang sesuatu dan akhirnya bisa bersifat agresif akibat delusi yang dialaminya). Cocaine dapat menyebabkan kematian karena pernafasannya tersendat lalu otak kekurangan oksigen.
3. Methamphetamine
Adalah sejenis obat yang kuat yang menyebabkan orang kecanduan yang dapat merangsang saraf sentral. Dapat dikonsumsi melalui mulut, dihirup, daya serangnya ke otak si pemakai.
4. Heroin
Kebanyakan pemakai heroin menyuntikkan zat tersebut ke dalam tubuhnya. Si pemakai merasakan gelora kesenangan diiringi panas badan, mulut kering, perasaan yang berat dan mental jadi kelam berawan menuju depresi di dalam system saraf sentral. Jika dihentikan maka si pemakai akan sakaw, gelisah, sakit pada otot dan tulang, insomnia, muntaber. Untuk menghilangkan kecanduan harus ada kerja sama antara pecandu dengan pembimbing/dokter. Biasannya hal ini dilakukan oleh konselor spesialis narkoba dengan menggunakan muti-methods/konseling terpadu. Metode dokter dengan memberi opiates sedikit demi sedikit dalam jangka panjang untuk pngobatan kecanduan heroin dimaksudkan agar pasien tidak melakukan injeksi yang sangat membahayakan dirinya karena over dosis dan bahaya penyakit HIV dan hepatitis C.



5. Club Drugs
a. Ecstasy.
Dapat menyebabkan depresi, cemas dalam tidur, kecemasan, paranoia. Ciri fisik : ketegangan otot, mual, pingsan, tekanan darah tinggi. Menyebabkan kerusakan otak karena sel otak rusak diserang oleh obat tersebut yang menimbulkan si pasien agresif, mood, kegiatan seks meningkat, tidur terus, sensitif kena penyakit.
b. Rohypnol.
Obat ini amat beresiko terhadap kesehatan manusia pemakai, seperti liver, ginjal, tekanan darah, kerusakan pada otak.
c. Gammahydroxybutyrate.
Akibat over dosis adalah kehilangan kesadaran, serangan jantung.
d. Ketamine.
Gejala yang dipakai adalah menimbulkan efek halusinasi dan mimpi yang diinginkan. Jika over dosis berakibat kehilangan memory, mengigau, kehilangan koordinasi.
1.3 Beberapa Ciri Khas Masa Remaja
• Perubahan peranan
Perubahan dari masa anak ke masa remaja membawa perubahan pada diri seorang individu. Kalau pada masa anak ia berperan sebagai seorang individu yang bertingkah laku dan beraksi yang cenderung selalu bergantung dan dilindungi, maka pada masa remaja ia diharapkan untuk mampu berdiri sendiri dan ia pun berkeinginan mandiri. Akan tetapi sebenarnya ia masih membutuhkan perlindungan dan tempat bergantung dari orang tuanya. Pertentangan antara keinginan untuk bersikap sebagai individu yang mampu berdiri sendiri dengan keinginan untuk tetap bergantung dan dilindungi, akan menimbulkan konflik pada diri remaja. Akibat konflik ini, dalam diri remaja timbul kegelisahan dan kecemasan yang akan mewarnai sikap dan tingkah lakunya. Ia menjadi mudah sekali tersinggung, marah, kecewa dan putus asa.
• Daya fantasi yang berlebihan
Keterbatasan kemampuan yang ada pada diri remaja menyebabkan ia tidak selalu mampu untuk memenuhi berbagai macam dorongan kebutuhan dirinya.
• Ikatan kelompok yang kuat
Ketidakmampuan remaja dalam menyalurkan segala keinginan dirinya menyebabkan timbulnya dorongan yang kuat untuk berkelompok. Dalam kelompok, segala kekuatan dirinya seolah-olah dihimpun sehingga menjadi sesuatu kekuatan yang besar. Remaja akan merasa lebih aman dan terlindungi apabila ia berada di tengah-tengah kelompoknya. Oleh karena itu ia berusaha keras untuk dapat diakui oleh kelompoknya dengan cara menyamakan dirinya dengan segala sesuatu yang ada dalam kelompoknya. Rasa setia kawan terjalin dengan erat dan kadang-kadang menjurus ke arah tindakan yang membabi buta.
• Krisis identitas
Tujuan akhir dari suatu perkembangan remaja adalah terbentuknya identitas diri. Dengan terbentuknya identitas diri, seorang individu sudah dapat memberi jawaban terhadap pertanyaan: siapakah, apakah saya mampu dan dimanakah tempat saya berperan. Ia telah dapat memahami dirinya sendiri, kemampuan dan kelamahan dirinya serta peranan dirinya dalam lingkungannya. Sebelum identitas diri terbentuk, pada umumnya akan terjadi suatu krisis identitas. Setiap remaja harus mampu melewati krisisnya dan menemukan jatidirinya.
1.4 Berbagai Motivasi Dalam Penyalahgunaan Obat
• Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal.
• Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini; dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja; antara lain:
1. Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya.
2. Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.
3. Perubahan teknologi yang cepat.
4. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti – Akhlaq)
5. Meningkatnya waktu menganggur.
6. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno-rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.
7. Menjadi manusia untuk orang lain.
Adanya faktor-faktor sosial kultural seperti yang dikemukakan di atas akan mempengaruhi kehidupan manusia dan dapat menimbulkan motivasi tertentu untuk mamakai zat. Pengaruh ini akan terasa lebih jelas pada golongan usia remaja, karena ditinjau dari sudut perkembangan, remaja merupakan individu yang sangat peka terhadap berbagai pengaruh, baik dari dalam diri maupun dari luar dirinya atau lingkungan.
Adapun faktor lain yang beresiko tinggi sehingga remaja dapat menggunakan narkoba, diantaranya :
1. Keluarga yang kacau balau, terutama adanya orang tua yang menjadi penyalahguna narkoba atau menderita sakit mental
2. Orang tua dan anak kurang saling memberi kasih sayang dan pengasuhan
3. Anak/remaja yang sangat pemalu
4. Anak yang bertingkah laku agresif
5. Gagal dalam mengikuti pelajaran di sekolah
6. Miskin ketrampilan sosial
7. Bergabung dengan kelompok sebaya yang berperilaku menyimpang
8. Tidak bisa berkomunikasi dengan orang tua
9. Tidak berada dalam pengawasan orang tua
10. Suka mencari sensasi
11. Dikucilkan dan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya
12. Tidak mau mengikuti aturan / norma / tata tertib
1.5 Ciri-ciri penyalahgunaan narkoba :
1. Perubahan fisik dan lingkungan sehari-hari
2. Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
3. Kamar tidak mau diperiksa atau selalu dikunci
4. Sering didatangi atau menerima telepon orang-orang yang tidak dikenal
5. Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar/di dalam tas.
6. Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan
7. Sering kehilangan uang/barang di rumah
Perubahan psikologis :
1. Malas belajar
2. Mudah tersinggung
3. Sulit berkonsentrasi
Perubahan perilaku sosial :
1. Menghindari kontak mata langsung
2. Berbohong atau memanipulasi keadaan
3. Bengong atau linglung
4. Mengabaikan kegiatan ibadah
5. Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
6. Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-tempat tertutup.
Aspek psikologis
1. Emosi tidak terkendali
2. Curiga berlebihan sampai pada tingkat Waham (tidak sejalan antara pikiran dan kenyataan)
3. Selalu berbohong
4. Tidak merasa aman
5. Tidak mampu mengambil keputusan yang wajar
6. Tidak memiliki tanggung jawab
7. Kecemasan yang berlebihan dan depresi
8. Ketakutan yang luar biasa
9. Hilang ingatan (gila)
Aspek sosial
1. Hubungan dengan keluarga, guru, dan teman serta lingkungannya terganggu
2. Mengganggu ketertiban umum
3. Selalu menghindari kontak dengan orang lain
4. Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan positif
5. Tidak peduli dengan norma dan nilai yang ada
6. Melakukan hubungan seks secara bebas
7. Tidak peduli dengan norma dan nilai yang ada
8. Melakukan tindakan kekerasan, baik fisik, psikis maupun seksual
9. Mencuri.





PEMBAHASAN
BAB II

2.1 Latar Belakang
Perilaku menyimpang tumbuh di kalangan masyarakat akibat kurang seimbangnya masalah ekonomi, terutama terhadap para remaja Indonesia yang sering menggunakan minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang. Mungkin mereka kurang perhatian dari orang tua mereka atau mungkin juga karena ajakan para pemakai atau teman-temannya.
Penyalahgunaan narkoba terhadap para pelajar SMA dan SMP berawal dari penawaran dari pengedar narkoba. Mula-mula mereka diberi beberapa kali dan setelah mereka merasa ketergantungan terhadap narkoba itu, maka pengedar mulai menjualnya. Setelah mereka saling membeli narkoba, mereka disuruh pengedar untuk mengajak teman-temannya yang lain untuk mencoba obat-obatan terlarang tersebut.
Narkoba pertama kali dibuat oleh orang Inggris dan pertama kali disebarkan ke daerah daratan Asia mulai dari China, Hongkong, Jepang sampai ke Indonesia. Narkoba yang paling banyak dikirim ke daerah Asia adalah heroin dan morfin. Di Indonesia juga sudah mulai ada yang memproduksi narkoba jenis ganja, pil lexotan dan pil Extaci
Narkoba biasanya dikonsumsi oleh anak-anak orang kaya, yang kurang perhatian dari orang tuanya. Biasanya mereka mengkonsumsi jenis pil lexotan dan Extaci karena proses pembelian dan penggunaannya lebih mudah dan praktis. Pada mulanya mereka minum minuman beralkohol di diskotik atau bar, tetapi lama kelamaan mereka mulai memakai narkoba.
• Perhatian orang tua dan guru sangat diperlukan oleh anak remaja.
1. Menghargai Eksistensi Remaja.
Salah satu latar belakang ialah memahami eksistensi pelajar dan bagaimana keadaan/peranan bimbingan dan konseling.



2. Eksistensi Siswa.
A. Di keluarga
Orang tua dapat mengadakan diskusi tentang masalah yang di hadapi anak-anak. Dialog antara orang tua - anak memberikan penghargaan/eksistensi anak dikeluarga karena dalam hal ini keterbukaan orang tua menjadi kunci kesuksesan dialog.
B. Di sekolah
Kepribadian guru yang ramah serta membuka diri untuk berdialog dengan pelajar akan membuka peluang bagi pelajar untuk menyatakan tentang kesulitan/masalahnya sendiri.
C. Di masyarakat
Para tokoh masyarakat hendaknya menyadari bahwa para pelajar memerlukan keterbukaan dan penghargaan terhadap mereka. Bimbingan terhadap kelompok remaja, tersedianya sarana bagi pengembangan bakat remaja diperlukan saat ini.
3. Keadaan Keluarga dan Sekolah.
Yang telah memenuhi kebutuhan materi bagi anggotanya tetapi kurang memenuhi kebutuhan psikologis seperti perhatian, kasih sayang akan menyebabkan anak-anak merasa jenuh dan merasa kehilangan orang tempat mengadukan perasaan seperti kecewa, stres.
4. Peran Guru Sebagai Pembimbing
Semua guru harus berperan sebagai pembimbing. Untuk mencapai tujuan tersebut seharusnya guru-guru bidang studi dilatih ilmu ketrampilan BK.



2.2 Upaya Pemulihan
1. Metode-metode pemulihan pecandu.
Upaya pemulihan pecandu narkoba secara medis dan psikologis di negara kita kebanyakan berpedoman pada cara yang dilakukan Amerika, yakni pemulihan total pasien dengan pendekatan obat, rehabilitasi psikologis, sosial, intelektual, spiritual, fisik.
2. Metode konseling terpadu.
Adalah upaya memberikan bantuan kepada klien kecanduan narkoba dengan menggunakan beragam pendekatan konseling dan memberdayakan klien terhadap lingkungan sosial agar klien segera menjadi anggota masyarakat yang normal, bermoral. Metode ini, diantaranya adalah :
a. Konseling individu
b. Bimbingan kelompok
c. Konseling keluarga
d. Pendidikan dan Pelatihan
e. Kunjungan
f. Partisipasi social
3.Aplikasi konseling terpadu
a. Studi kasus
b. Program konseling terpadu



2.3 Upaya Pencegahan Masalah Penyalahgunaan Obat

Karakteristik psikologis yang khas pada remaja merupakan faktor yang memudahkan terjadinya tindakan penyalahgunaan obat.
Namun demikian, untuk terjadinya hal tersebut masih ada faktor lain yang memainkan peranan penting yaitu faktor lingkungan si pemakai obat. Faktor lingkungan tersebut memberikan pengaruh pada remaja dan mencetuskan timbulnya motivasi untuk menyalahgunakan obat. Dengan kata lain, timbulnya masalah penyalahgunaan obat dicetuskan oleh adanya interaksi antara pengaruh lingkungan dan kondisi psikologis remaja.
Di dalam upaya pencegahan, tindakan yang dijalankan dapat diarahkan pada dua sasaran proses. Pertama diarahkan pada upaya untuk menghindarkan remaja dari lingkungan yang tidak baik dan diarahkan ke suatu lingkungan yang lebih membantu proses perkembangan jiwa remaja. Upaya kedua adalah membantu remaja dalam mengembangkan dirinya dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan (suatu proses pendampingan kepada si remaja, selain pengaruh lingkungan pergaulan di luar selain rumah dan sekolah).
Jadi remaja sebenarnya berada dalam 3 (tiga) pengaruh yang sama kuat, yakni sekolah (guru), lingkungan pergaulan dan rumah (orang tua dan keluarga); serta ada 2 buah proses yakni menghindar dari lingkungan luar yang jelek, dan proses dalam diri si remaja untuk mandiri dan menemukan jati dirinya.
Dalam rangka membimbing dan mengarahkan perkembangan remaja, tindakan yang harus dan dapat dilakukan, secara garis besar akan diuraikan di bawah ini:
1. Sikap dan tingkah laku
Tujuan dari suatu perkembangan remaja secara umum adalah merubah sikap dan tingkah lakunya, dari cara yang kekanak-kanakan menjadi cara yang lebih dewasa. Sikap kekanak-kanakan seperti mementingkan diri sendiri (egosentrik), selalu menggantungkan diri pada orang lain, menginginkan pemuasan segera, dan tidak mampu mengontrol perbuatannya, harus diubah menjadi mampu memperhatikan orang lain, berdiri sendiri, menyesuaikan keinginan dengan kenyataan yang ada dan mengontrol perbuatannya sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Untuk itu dibutuhkan perhatian dan bimbingan dari pihak orang tua. Orang tua harus mampu untuk memberi perhatian, memberikan kesempatan untuk remaja mencoba kemampuannya. Berikan penghargaan dan hindarkan kritik dan celaan.
2. Emosional
Untuk mendapatkan kebebasan emosional, remaja mencoba merenggangkan hubungan emosionalnya dengan orang tua, ia harus dilatih dan belajar untuk memilih dan menentukan keputusannya sendiri. Usaha ini biasanya disertai tingkah laku memberontak atau membangkang. Dalam hal ini diharapkan pengertian orang tua untuk tidak melakukan tindakan yang bersifat menindas, akan tetapi berusaha membimbingnya secara bertahap. Udahakan jangan menciptakan suasana lingkungan yang lain, yang kadang-kadang menjerumuskannya. Anak menjadi nakal, pemberontak dan malah mempergunakan narkotika (menyalahgunakan obat).
3. Mental – intelektual
Dalam perkembangannya mental – intelektual diharapkan remaja dapat menerima emosionalnya dengan memahami mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya. Dengan begitu ia dapat membedakan antara cita-cita dan angan-angan dengan kenyataan sesungguhnya. Pada mulanya daya pikir remaja banyak dipengaruhi oleh fantasi, sejalan dengan meningkatnya kemampuan berpikir secara abstrak.
Pikiran yang abstrak ini seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan dapat menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan bantuan orang tua dalam menumbuhkan pemahaman diri tentang kemampuan yang dimilikinya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya tersebut. Jangan membebani remaja dengan berbagai macam harapan dan angan-angan yang kemungkinan sulit untuk dicapai.

4. Sosial
Untuk mencapai tujuan perkembangan, remaja harus belajar bergaul dengan semua orang, baik teman sebaya atau tidak sebaya, maupun yang sejenis atau berlainan jenis. Adanya hambatan dalam hal ini dapat menyebabkan ia memilih satu lingkungan pergaulan saja misalnya suatu kelompok tertentu dan ini dapat menjurus ke tindakan penyalahgunaan zat. Sebagaimana kita ketahui bahwa ciri khas remaja adalah adanya ikatan yang erat dengan kelompoknya. Hal ini menimbulkan ide, bagaimana caranya agar remaja memiliki sifat dan sikap serta rasa (Citra), disiplin dan loyalitas terhadap teman, orang tua dan cita-citanya.
Selain itu juga kita sebagai orang tua dan guru, harus mampu menumbuhkan suatu Budi Pekerti/Akhlaq yang luhur dan mulia; suatu keberanian untuk berbuat yang mulia dan menolong orang lain dan menjadi teladan yang baik.
5. Pembentukan identitas diri
Akhir daripada suatu perkembangan remaja adalah pembentukan identitas diri. Pada saat ini segala norma dan nilai sebelumnya merupakan sesuatu yang datang dari luar dirinya dan harus dipatuhi agar tidak mendapat hukuman, berubah menjadi suatu bagian dari dirinya dan merupakan pegangan atau falsafah hidup yang menjadi pengendali bagi dirinya. Untuk mendapatkan nilai dan norma tersebut diperlukan tokoh identifikasi yang menurut penilaian remaja cukup di dalam kehidupannya.
Orang tua memegang peranan penting dalam preoses identifikasi ini, karena mereka dapat membantu remajanya dengan menjelaskan secara lebih mendalam mengenai peranan agama dlam kehidupan dewasa, sehingga penyadaran ini memberikan arti yang baru pada keyakinan agama yang telah diperolehnya. Untuk dapat menjadi tokoh identifikasi, tokoh tersebut harus menjadi kebanggaan bagi remaja. Tokoh yang dibanggakan itu dapat saja berupa orang tua sendiri atau tokoh lain dalam masyarakat, baik yang masih ada maupun yang hanya berasal dari sejarah atau cerita.
Sebagai ikhtisar dari apa yang dapat dilakukan orang tua dan guru dalam upaya pencegahan, dapat dikemukakan sebagai berikut:
• ¬ Memahami sikap dan tingkah laku remaja dan menghadapinya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.
• ¬ Memberikan perhatian yang cukup baik dalam segi material, emosional, intelektual, dan sosial.
• ¬ Memberikan kebebasan dan keteraturan serta secara bersamaan pengarahan terhadap sikap, perasaan dan pendapat remaja.
• Menciptakan suasana rumah tangga/keluarga yang harmonis, intim, dan penuh kehangatan bagi remaja.
• ¬ Memberikan penghargaan yang layak terhadap pendapat dan prestasi yang baik.
• ¬ Memberikan teladan yang baik kepada remaja tentang apa yang baik bagi remaja.
3 ¬ Tidak mengharapkan remaja melakukan sesuatu yang ia tidak mampu atau orang tua tidak melaksanakannya (panutan dan keteladanan).

lapisan-lapisan dalam masyarakat (stratifikasi sosial)

LAPISAN-LAPISAN DALAM MASYARAKAT (STRATIFIKASI SOSIAL)

Stratifikasi sosial,
Menurut Aristoteles : 3 unsur lapisan pada masyarakat : mereka yang kaya sekali, di tengah-tangah, dan melarat
Menurut Pitrim A. Sorokin : Stratifikasi social : perbedaan penduduk dilihat dari lapisan kelasnya
Menurut Drs. Robert M.Z Lawang : Stratifikasi sosial : penggolongan orang yang di masukkan orang ke dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise
konsep-konsepnya :
1. penggolongan
2. Sistem sosial
3. Lapisan hirarkis : Lapisan atas (upper), menengah (middle), bawah (lower)
4. Kekuasaan : Adalah kesempatan yang ada pada seseorang untuk melakukan kemauannya sendiri. Jenisnya : kekuasaan utilitarian (menekan), koersif (memaksa), dan persuasif (mengajak tanpa paksaan)
5. Privilese : Hak istimewa. Jenisnya : privile ekonomi (bidang pendidikan, keseehatan, pekerjaan), privile budaya
6. Pristise : Kehormatan

Hubungan antardimensi stratifikasi :
Dimensi disini adalah kekuasaan, privilese, dan prestise
Dibedakan menjadi 3 kelas :
Kelas kepemilikan (co: uang, tanah, emas, dll), kelas perdagangan (co : wiraswasta, banker, dll), kelas sosial (co : gaya hidup)

Mobilitas sosial : Perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan lainnya
Jenisnya : mobilitas vertikal, dan horizontal.
• Vertikal : perindahan posisi dari rendah ke tinggi maupun sebaliknya.
• Horizontal : mendatar

(referensi dari buku sosiologi suatu pengantar penulis soerjono soekanto )

kebudayaan. norma, dan lembaga sosial

KEBUDAYAAN, NORMA, DAN LEMBAGA SOSIAL

Kebudayaan dari bahasa sanksekerta, berarti Hasil budi manusia untuk menapai kesempurnaan hidup
Menurut,
E.B Taylor : kebudayaan adalah Jalinan yang dilakukan oleh manusia meliputi moral, keagamaan, adat, dll
Leslie White : kebudayaan adalah Tindakan, ide-ide, perasaan, dengan penggunakan simbol
Koentjoroningrat : kebudayaan adalah Keseluruhan gagasan dan karya manusia dari hasil budi tersebut
S. Soemardjan dan S. Soemardi : kebudayaan adalah Semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat

Kebudayaan Material : Hasil cipta, karsa. Misal : gedung, jalan, rumah, dll
Kebudayaan non material : Yang terwujud pada kebiasaan, atau adat istiadat, dll

Unsur-unsurnya :
Menurut Melville J. Herskcvits : Alat teknologi, system ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik
Menurut Bronislaw Malinowski : Sistem norma, organisasi ekonomi, alat lembaga, organisasi kekuatan
Menurut C. Kluckhon : Peralatan hidup manusia, mata pencarian hidup dan sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, bahasa, kemiskinan, pengetahuan, religi

Fungsi kebudayaan : Melindungi diri dari alam, mengatur hubungan antar manusia juga sebagai wadah untuk menyatakan perasaan

Norma ( Patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu) : Cara, kebiasaan, tata kelakuan, adat istiadat

Lembaga sosial :
Menurut koentjoroningrat : Sistem tata kelakuan dan hubungan pada aktifitas idividu
Menurut Robert Mac Iver dan Charles H. Page : Tata cara untuk mengatur hubungan antar manusia
Menurut S. soekanto : Tingkatan norma yang berkisar pada kebutuhan pokok masyarakat
Menurut Leopold dan Howard : Proses hubungan antar manusia untuk memelihara kelangsungan hubungan tersebut
Tujuuannya : memberikan pedoman, menjaga keutuhan, pengendalian social pada masyarakat
Cirinya : terdiri dari adat istiadat/kebiasaan, sistem kepercayaan dan bermacam tindakan, memiliki tujuan, mempunyai alat perlengkapan, ciri khas pada lambang, memiliki tradisi tertulis maupun tak tertulis
Jenisnya : pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan, mata pencaharian, kebutuhan ilmiah manusia, kebutuhan pendidikan, keindahan dan rekreasi, berhubungan dengan Tuhan, kehidupan berkelommpok, dan kebutuhan jasmani

Pengendalian sosial , Meliputi : pengawasan dari individu terhadap individu lain, individu terhadap kelompok, kelompok terhadap kelompok kelompok tehadap individu
Memiliki Cara : Cara persuasif ( mengajak ), cara koersif ( ancaman dengan menggunakan fisik )


( referensi dari buku sosiologi suatu pengantar penulis soerjono soekanto )

proses sosial dan interaksi

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI

Proses sosial : Cara berhubungan seseorang atau kelompok manusia yang saling bertemu dengan membentuk siuatu hubungan.
Pengaruh timbal balik : Antara individu dengan kelompok mengenai berbagai aspek. Seperti, plitik, ekonomi, sosial, budaya.
Segi kehidupan : Penerapan aspek dalam kehidupan sosial yang menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama
Sosiolog klasik : Struktur dari pada masyarakat
Meliputi : Kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifkasi, dan kekuasaan.

Pandangan sosiolog saat ini, di lihat dari :
• Struktur masyarakat (segi statis) : Kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, strarifikasi sosial, kekuatan, kaedah sosial.
• Fungsi masyarakat (segi dinamis) : Perubahan dan perkembangan masyarakat, yang tejadi karena interaksi pada masyarakat.

Interaksi sosial (Prof. DR. Soejono) : adalah kunci semua kehidupan sosial, tidak ada interaksi berarti tidak mungkin ada kehidupan bersama

Macam-macam interaksi sosial :
• Antara kelompok-kelompok manusi, tapi pribadi terkait
• Antara individu dan individu, dimana masyarakat terkait

Faktor dasar proses interaksi : Imitasi (meniru), sugesti (mempengaruhi), identifikasi(menyamakan diri), simpati (tetarik untuk berhubungan)

Syarat terjadinya : Karena adanya kontak, dank arena adanya komunikasi
Bentuk-bentuknya : Kerjasama, persaingan, pertentangan, akomodasi
Bentuk akomodasi :
1. Coersion
2. Compromise
3. Arbitration
4. Mediation
5. Conciliation
6. Toleration
7. Stalemate
8. Adjudication.

(referensi dari sosiologi suatu pengantar penulis soerjono soekanto )

kelompok sosial

KELOMPOK SOSIAL
Kelompok sosial : Kelompok pusat dari perhatian berinteraksi (pemikiran sosiologis) hingga tejadilah kebersamaan
Soejono Soekanto, Syarat dikatakan kelompok sosial, antara lan:
1. Setiap anggota harus sadar bahwa ia sebagian dari kelompok
2. Adanya timbal balik dengan anggota
3. Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama untuk menambah keeratan
4. Berstruktur, berkadah, dan memiliki pola perilaku
Memiliki kriteria :
• Banyaknya jumlah anggota
• Derajat interaksi sosial
• Kepentingan dan wilayah
• Belangsungnya suatu kepentingan
• Derajat organisasi
• Kesadaran akan hubungan sosial
Kategorinya :
- In-group : Kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan dirinya
- Out-group : Kelompok dimana individu menganggapnya sebagai lawan

Charles cooley, Bukunya yang berjudul Social Organization : Perbedaan primary group dan secondary goup
• Primary group : kelompok yang interaksinya lebih intensif
• Secondary group : kelompok yang interksinya tidak langsung

Ferdinand tonies :
• Gemeinschaft (paguyuban) : Bentuk kehidupan yang memiliki ikatan batin yang murni
• Gesellschaft (petembayan) : Bentuk kehidupan yang memiliki ikatan lahir yang pokok

Robert K. Merton :
• Membership group : Setiap individu secara fisik sebagai anggota kelompok
Co : Nominal group member, peripheral group member
• Reference group : Mengukur pribadi dan perilaku seseorang
Co : Normative type, comparison type

Kelompok sosial yang tidak teratur
• Kerumunan (crowd) : Berkumpulnya suatu massa ke tempat tertentu
Co : aktif, ekspresif
• Public : Interaksi antar individu secara tidak langsung yakni media komunikasi

Kingsley davis
Bentuk umum kerumunan :
Yang berartikulasi dengan struktur sosial. (co : khalayak, kelompok ekspresif)
Bersifat sementara. (co : kumpulan kurang menyenangkan, kerumunan orang panic, kerumunan penonton
Berlawanan dengan hokum (co : emosionil, immoril)

sejara h perkembangan sosiologi

SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
Auguste Comte (1798-1857) : Bapak Sosiologi
Sebelum Auguste comte
• Plato (429-327 SM)
• Aristoteles (384-322 SM)
• Ibnu Khaldun (1372-1406)
• Thomas More (1200-1600), Tulisannya CITY OF TEHE SUN

3 tahap perkembangan intelektual :
1. Tahap Teologi : Manusia menafsirkan gejala disekelilingnya secara teologis (kekuatan yang dikendalikan ruh).
2. Tahap Metafisika : Manusia menganggap di alam gejala terdapat kekuatan.
3. Tahap Perkembangan Manusia : Memusatkan perhatian pada gejala yang nyata tanpa ada pertimbangan lainnya

Timbulnya sosiologi modern :
Pertengahan abad 20 ,Pelopornya :Emile Durkheim (1858-1917), W.I. Thomas (1863-1947)
Terlihat dengan adanya perubahan yang mewarnai sosiologi, yaitu perubahan bentuk dari cabang filsafat sosial ke suatu cabang ilmu.
Pendapat para ahli sosiolog terhadap sosiologi modern
- Ilmuan Herbert Spencer (1178) : Dengan menggabungkan teori penting secara gradiasi dari suatu masyarakat primitif berkembang kearah masyarakat industri.
- Lesterward (1883) : Dengan karyanya “Dynamic Sociologi”, menjelaskan tentang aktivitas sosial yang hubungannya dapat dilakukan oleh para sosiolog.
- Max Weber (1884-1920) : Bahwa studi ilmu sosial berdasarkan gejala dalam dunia kehidupan bersama.

Sosiologi di Indonesia:
(1) Sebelum prang dunia ke II, dengan bukti :
• Ajaran Wulang Reh dari Sri Paduka Mangkunegara IV.
• Ajaran Tata Hubungan Antar Manusia dan Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara.
• Karya-karya sarjana belanda, misalnya : Snouck Hurgronye, Van Vollen, Ter Haar, dll.
• Memberikan mata kuliah sosiologi sebagai pelengkap pada Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta.
(2) Setelah perang dunia ke ll, dengan terlihatnya :
• Di ajarkannya mata kuliah sosiologi di Fakultas Sosial Politik UGM.
• Tahun 1950 diberikan kesempatan bagi mahasiswa dan sarjana ke luar negeri untuk memperdalamm ilmu sosiologi.
• Munculnya berbagai buku tentang sosiologi.

ruang lingkup sosiologi

RUANG LINGKUP SOSIOLOGI

Diperkenalkan oleh Auguste comte
Berasal dari bahasa Latin (Socius = kawan); bahasa Yunani (Logos = berbicara).
Sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat.
Definisi sosiologi
a. Peter L. Berger : Ilmu yang mempelajari hubungan anatara masyarakat dan individu.
b. Pitrim Sorokin : Ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbale balik gejala-gejala social, non-sosial, dan cirri-ciri gejala social.
c. J.A.A Van Dorn dan C.J Lamners : Ilmu yang mempelajari struktur dan proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
d. Roucek dan Warren : Ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok.
e. S.Soemardjan dan S.Soemardi : Ilmu yang mempelajari strukrur,proses, termasuk perubahan social.
Sosiologi sebagai ilmu sosial : Membahas masyarakat dari berbagai segi dan sudut pandang yang berbeda.
Sebagai ilmu penggetahuan :
Menurut peter R. Seen Ilmu pengetahuan : Suatu sistem yang menghasilkan kebenaran.
Komponen utama dari sitem ilmu :
• Perumusan masalah
• Pengamatan
• Penjelasan
• Kontrol
Menurut S. soekanto Ilmu pengetahuan : Pengetahuan yang tersusun sistematis dengan pemikiran dan pengetahuan terkontrol.

ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah dan disusun secara sistematis.
Ilmu meliputi :
1. Pengetahuan (knowledge)
2. Metode
3. Disusun secara sistematis
Memiliki 4 sifat, yaitu :
a. Empiris : Didasarkan pada pengamatan dan penalaran yang bersifat rasional.
b. Teoritis : Didasarkan pada unsur yang logis dari hasil observasi.
c. Kumulatif : Didasarkan pada teori yang sudah ada.
d. Non-etis : Didasarkan pada perilaku sosial.

Objek sosiologi : masyarakat
Auguste Comte : Kehidupan manusia adalah objek dari sosiologi.
Mac Iver dan Page : Suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara menjalin hubungan sosial.
Ralph Linton : Kelompok manusia sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas yang jelas.

Cirri-ciri masyarakat :
1. Hidup bersama
2. Begaul
3. Adanya kesadaran

Aspek yang dibahas :
• Struktur sosial
• Proses sosial
• Perubahan sosial

Metode yang digunakan :
a. Kualitatif : Menggunakan petunjuk perilaku masyarakat pada masa silam.
b. Kuantitatif : Menggunakan keterangan dengan angka.
c. Induktif : Menggunakan kaidah yang berlaku secara umum.
d. Deduktif : Mempelajari keadaan kaidah yang berlaku.
e. Fungsionalisme : Menggunakan lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial.

(referensi dari buku soerjono soekanto)

Rabu, 10 Maret 2010

kasus kemiskinan

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Intensitas dan Kompleksitas Masalah
Memahali masalah kemiskinan sering kali memang menuntut adanya upaya untuk melakukan pendefinisian dan pengukuran. Dalam konsep ekonomi misalnya, studi masalah kemiskinan akan segera terkait dengan konsep standar hidup, pendapatan dan distribusi pendapatan. Konsep taraf hidup (level of living) misalnya, tidak cukup dilihat dari sudut pendapatan, akan tetapi perlu juga melihat faktor pendidikan,kesehatan,perumahanan, dan kondisi sosial yang lain.
Hardiman dan Midgley (1982:33), mengemukakan tiga pendekatan yaitu : garis kemiskinan, indikator kesejahteraan dan pengukur ketimpangan. Pandangan ini menghendaki agar indikator pembangunan lebih melihat perbaikan kehidupan dilihat dari aspek manusianya (improvement of human life). Dengan demikian pembangunan harus diperuntukan bagi semua pihak dan semua lapisan masyarakat, paling tidak mengandung tujuan yaitu :
1. Memperbaiki hal-hal yang berkaitan dengan penompang hidup warga masyarakat
2. Memperbaiki kondisi kehidupan yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan harga diri
3. Adanya kebebasan, termasuk di dalamnya kebebasan dari penindasan, dari ketidakacuhan serta dari kesengsaraan dan kemelaratan (Goulet 1973: 94).
Adanya berbagai variasi pendekatan tersebut menunjukan bahwa kemiskinan dapat dilihat secara absolut dan secara relatif. Secara absolut maksudnya tingkat kemiskinan di ukur dengan standar tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa mereka yang taraf hidupnya di bawah standar di katakan miskin, sebaliknya mereka yang berada di atas standar dinyatakan tidak miskin.
Apabila perbbandingannya dilakukan antara dua kondisi yang mempunyai rentang waktu yang cukup panjang dan tuntutan kebutuhan hidup juga semakin meningkat sebagai perubahan sosial ekonomi yang telah terjadi, maka standar dianggap sudah tidak memadai lagi.
Permasalah yang sama akan diumpai apabila memerhatikan stratifikasi sosial yang ada, walaupun lapisan bawah telah meningkat taraf hidupnya, akan tetapi peningkatan itu di bandingkan dengan yang dialami oleh lapisan lain masih jauh lebih rendah, maka secara relatif masih merasakan kondisinya tetap miskin. Disamping itu pengertiam kemiskinan absolut, dikenal juga pengertian kemiskinan relatif. Melalui konsep kemiskinan relatif ini, kemiskinan tidak semata-mata diukur dengan menggunakan standar yang baku.
Interpretasi yang dilakukan dapat menggunakan referensi yang dilakukan dapat menggunakan referensi hasil interaksi sosialnya, misalnya pemahaman tentang taraf hidup lapisan masyarakat lain dan pemahaman tentang tntutan kebutuhan yang semakin meningkat. Agar dapat memahami masalah kemiskinan yang lebih mendalam, maka tidak dapat berhenti sampai pendefinisian dan pengukuran kemiskinan, akan tetapi perlu melihat intensitas dan karakteristik masalahnya, serta sampai seberapa jauh masalah tersebut membawa pengaruh pada berbagai segmen kehidupan masyarakat. Pada umumnya orang berpendapat , bahwa kondisi kemiskinan tersebut telah memengaruhi secara negatif terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat sehingga tidak jarang menciptakan suatu kondisi yang di sebut lingkaran yang tak berujung pangkal.
Dari sudut ekonomi misalnya, dapat dikatakan bahwa karena kondisi kemiskinan, maka pendapatan hanya cukup bahkan tidak jarang kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan minimal. Dari sisi lain, lingkaran kemiskinan dapat terbentuk dari rendahnya gizi dan nutrisi.
Kondisi kemiskinan dapat membentuk mata rantai : rendahnya nilai gizi dan nutrisi dalam konsumsi pangan – derajat kesehatan rendah – produktivitas kerja rendah – pendapatan rendah – kemiskinan.
Sementara itu Kartodirdjo (1987: 75) menempatkan dua jenis sindrom yaitu sindrom kemiskinan dan sindrom inertia sebagai permasalahan pokok yang harus dipecahkan dalam usaha pembangunan. Di daerah pedesaan, sindrom kemiskinan berkaitan dengan berbagai dimensi yang saling memperkuat seperti produktivitas rendah, pengangguran, tunatanah, kurang gizi, tingginya morbiditas, dan buta huruf. Sedangkan sindrom inertia berakar pada passivisme, fatalisme, terarah ke dalam, serba patuh, ketergantungan.
Dari berbagai pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa masalah kemiskinan sering kali sudah mengarah pada terjadinya komplikasi yang membuat lebih sulit untuk melakukan penanganan yang tuntas. Paling tidak kondisi tersebut mengisyaratkan perlunya penanganan yang bersifat komprehensif.
Menurut chamber (1987: 145) mengemukakan dimensi yang lebih luas berkaitan dengan masalah kemiskinan di daerah pedesaan. Dimensi tersebut juga di katakan saling berkaitan satu sama lain. Oleh sebab itulah dia menamakannya sebagai perangkap kemiskinan yang esensinya tidak berbeda dengan lingkaran kemiskinan dan sindrom kemiskinan seperti yang sudah diuraikan sebelumnya.
Faktor-faktor yang membentuk jaringan berupa perangkap kemiskinan tersebut adalah : kemiskinan, kelemahan fisik, isolasi, kerentanan, dan ketidak berdayaan.
Pelajaran yang dapat di petik dari tulisan Chamber tadi adalah bahwa pemahaman dan penanganan masalah kemiskinan tidak bisa dan tidak perlu melibatkan banyak aspek terutama ekonomis, psikologis, sosiologi, dan politis.
Aspek ekonomis, antara lain menyangkut terbatasnya pemilihan faktor produksi, rendahnya tinggi upah, posisi tawar yang lemah dalam menentukan harga, rentan terhadap kebutuhan mendesak karena tidak punya tabungan, kemampuan yang lemah dalam mengantisipasi peluang ekonomi.
Aspek psikologis, berkaitan dengan perasaan rendah diri, sikap fatalisme dan merasa terisolasi.
Aspek sosiologi, rendahnya akses pelayanan sosial, berbatasnya jaringan interaksi sosial dan terbatasnya penguasaan informasi.
Aspek politis, berkaitan dengan kecilnya akses terhadap berbagai fasilitas dan kesempatan, perlakuan diskriminatif, lemahnya posisi dalam melakukan bergaining untuk menuntut hak dan kurangnya keterlibatan dalam proses pengambilam keputusan.
Memang lebih banyak relita kemiskinan di daerah pedesaan, walaupun demikian kecenderungan tadi sebetulnya juga berlaku untuk kondisi kemiskinan pada umumnya.
Dalam pembahasannya tentang kemiskinan di Amerika Serikat pada umumnya justru terdapat dalam masyarakat kota, Eitzen (1986: 165) juga mengendetifikasikan adanya berbagai konsekuensi psikologi dan sosiologis.
Dalam pandangan masyarakat lain mereka terkesan malas, kotor, dan imoral. Kondisi ini di dasari oleh lapisan miskin sendiri dan mereka mendefinisikan dirinya sebagai kelompok yang gagal dan kelompok yang terlempar dari lingkungannya. Kesadaran semacam ini sering menimbulkan sikap yang apatis.
Bahkan dalam masyarakat kota yang lebih bersifat individualistik dengan hasrat kota yang lebih bersifat individualistik dengan hasrat berprestasi yang lebih tinggi, di mana faktor kerja dan memperoleh uang merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat, maka menjadi miskin dan kehilangan pekerjaan akan mempunyai dampak sosiologis dan psikologis yang lebih berat.
Kerja merupakan sumber utama dari self respect guna memenuhi kebutuhan afiliasi dan aktualisasi diri (scanzoni, 1967: 339) dalam masyarakat yang sudah berkembang semakin kompleks, uang dianggap sebagai mobilitas sosial dan di anggap bernilai.Memperoleh uang di anggap merupakan tujuan antara, karena berada di antara motivasi dan kebutuhan dengan tujuan akhir yang berupa kehidupan yang lebih disukai.
Sehubungan dengan hal ini, kondisi keluarga miskin sebagai lingkungan sosial kurang mendukung atau kurang membantu terbentuknya watak atau sifat pribadi yang dapat mendobrak kemiskinan (Saparinah Sadli dalam, 1986: 128).
Kondisi yang dikatakan kurang kondusif trsebut terutama dilihat dari situasi yang tidak mendukung proses belajar, kebiasaan mengundur pemuasan mendadak dari kebutuhannya dan stigma yang menjadi cap sebagai keluarga miskin yang akan berpengaruh bagi kepribadian anak. Beberapa faktor yang dapat memperkokoh kondisi kemiskinan seperti telah disebut terdahulu seperti ; fatalisme, ketidakberdayaan, terarah ke dalam (in group orientation)
Dan isolasi (Departemen Sosial RI bekerja sama dengan jurusan Sosiatri UGM, 1992: 29) memerhatikan faktor pendidikan anak-anak keluarga miskin seperti itu sudah cukup sebagai gambaran untuk menjelaskan bertahannya kondisi kemiskinan dalam keluarga miskin dari generasi ke generasi.

Secara teoretik paling tidak dikenal tiga alternatif yang dapat dilakukan oleh kelompok miskin dalam menanggapi kehidupannya.
Bentuk yang pertama dilakukan mencoba memperbaiki keadaan dengan bekerja keras sepanjang memungkinkan. Apabila cara ini gagal, yang harus di lakukan adalah mengembangkan pola budaya untuk menyesuaikan diri dengan kondisi kemiskinan ersebut.
Cara yang ke dua berupa tindakan melarikan diri dari realita yang tidak disukai. Dalam bentuk yang cukup ekstrem cara yang ke dua ini dapat menjurus pada gangguan mental dan sikap yang aptis.
Cara yang ke tiga cenderung merupakan usaha untuk mengubah sistem dan kemapanan yang di anggap menjadi penyebab kondisinya yang miskin.
Menurut Chamber (1987: 183) ketiga strategi bersikap itu juga berlaku bagi kelompok miskin di daerah pedesaan. Walaupun demikian, menurut pengamatannya strategi menyingkir dan bersuara (avoidance dan aggression) merupakan strategi yang mengandung risiko, sehingga kurang disukai kelompok miskin di pedesaan.
Dan pada umumnya mereka lebih suka memilih menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisa yang ada (accommodation).
1.2 Latar Belakang Masalah
KEMISKINAN bukan ungkapan asing bagi kita, masyarakat negara ketiga. Masing-masing pikiran kita punya persepsi tentang yang mana “miskin” dan mana “tidak miskin” atau “kaya”. Setiap saat kita dijejali dengan sekian produk “pemiskinan” yang membuat kita secara tidak sadar, mengkondusifkan proses “memiskinkan” diri sendiri.
Dalam skala yang lebih besar, tak ayal, bangsa kita juga bangsa yang miskin. Dengan memakai perpsektif apapun, semiskin-miskinnya bangsa lain, kita akan tetap berstatus miskin. Kita tidak layak disebut “kaya” karena kita masih miskin. Biarpun berlimpah sumber daya alam (SDA), toh kita tetap tidak mampu berbuat banyak. Kita juga miskin gerak, miskin uang, miskin moral dan miskin akhlak, dan lain sebagainya yang miskin.
Jika tak berlebih, Indonesia boleh dijuluki sebagai negeri duka kaum papa. Berdasarkan survey Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah masyarakat miskin pada tahun 2001 di negara ini sebesar 17,5 % atau berkisar 34,6 juta jiwa, sedangkan berdasarkan angka Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) pada tahun 2001, presentase keluarga miskin (Prasejahtera dan Sejahtera I) mencapai 52,07 %, lebih dari separuh jumlah keluarga di Indonesia pada tahun yang sama. Dalam hitungan lain, hasil SUSENAS mengantongi angka 98 juta jiwa (48%) penduduk miskin Indonesia. Dengan memakai angka apapun, akan tetap banyak masyarakat kita yang berada pada level “miskin”.
Meskipun tidak secara langsung berhubungan, tingkat pengangguran, logikanya biimplikasi dengan kemiskinan. Jumlah penganggur di negara ini tahun 2000 lalu diperkirakan mencapai 38,5 Juta jiwa, hampir sama besarnya dengan jumlah masyarakat miskin.
Dalam kondisi objektif seperti ini, pemerintah memikul konsekuensi logis merumuskan upaya pengentasan kemiskinan. Sejak kemerdekaan diproklamirkan, label “negara miskin” masih juga belum bisa dilepaskan dari etalase pembangunan nasional. Yang paling menyedihkan, adalah tingkat Human Development Index (HDI) nasional Indonesia pada tahun 2003 yang jauh tertinggal dari banyak negara berkembang, negara-negara yang dulu banyak belajar dan dibantu oleh kita. Kita harus puas dengan rangking 117 dari 175 negara, juru kunci di ASEAN!
HDI dikenal juga sebagai Indeks Pembangunan Manusia (IPM), mewakili keberhasilan pembangunan suatu negara diukur dari perspektif ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Untuk perspektif ekonomi, HDI yang sangat rendah tersebut, melambangkan keterpurukan moneter dan tidak adanya kondusifitas pengembangan ekonomi. Krisis multidimensi yang menerpa negara kita pada penghujung 1997 dan pertengahan 1998, menyisakan trauma ekonomis yang cukup mendalam. Iklim investasi memburuk, sejalan dengan terjungkalnya sektor ekonomi menengah ke bawah dan distabilitas perpolitikan nasional.
Tak terkecuali pendidikan dan sektor kesehatan. Sebagai “public goods” (kebutuhan publik), kedua sektor ini – bagaimanapun konteksnya, akan tetap dibutuhkan hadirnya, dalam kondisi krisis kemarin, tak dapat dinafikkan, juga mengalami imbas yang cukup berarti. Selain itu, sektor-sektor lainnya semisal hukum, pertanian, kultur dan sebagainya, pun tak luput dihembus angin distabilitas. Bangsa kita sakit, kronik malah.
Problem nasional kita menjadi semakin kompleks dan memutlakkan penyelesaian sistemik dan kompleks pula. Buntutnya, masyarakat miskin, yang sebelumnya memang sudah miskin, kembali terdesak menjadi miskin berganda, miskin sirkuler, bahkan tidak sedikit yang miskin herediter. Penghujung dekade 90-an, resonansi kemiskinan muncul dengan kemasan dan wajah baru yang lebih menyeramkan. Bangsa ini, bangsa yang memuja kemiskinan !
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah "negara berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang "miskin".
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
• Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
• Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
• Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori, yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif . Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten, tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).
Bank dunia mendefinisikan kemisinan absolut sebagai hidup dengan pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah (relatif) untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dengan batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang di dunia mengkonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $2/hari. Proporsi penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001. Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkankaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan Negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang .
1.2.1Penyebab kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
• Penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.
• Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.
• Penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.
• Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
• Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negera terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang di istilahkan sebagai pekerja miskin yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.













BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penanganan Masalah dari Berbagai Aspek
Apabila studi masalah sosial dianggap sebagai suatu proses, maka penanganan kemiskinan sebagai salah satu bentuk masalah sosial selalu terkait dengan pemahaman terhadap latar belakang atau faktor-faktor yang di anggap sebagai sumber masalah. Strategi dan pendekatan dalam menangani masalah akan sangat di tentukan oleh pendekatan dalam menangani masalah yang digunakan dalam memahami latar belakang masalanya.
Sebagaimana sudah di uraikan sebelumnya, maka strategi pembangunan masyarakat dalam menangani kemiskinan akan sangat di pengaruhi oleh pendekatan dalam memahami latar belakang dari sumber masalahnya.
Dalam hal ini,upaya pembangunan masyarakat akan lebih di titik beratkan pada peningkatan kualitas manusianya sehingga dapat berfungsi lebih efektif dalam upaya peningkatan taraf hidupnya.
Sementara itu,apabila kemiskinan dianggap merupakan akibat dari kelemahan struktur dan sistem maka strategi penanganan kemiskinan lebih di titikberatkan pada perubahan sistem dan perubahan struktural.
Di samping itu, perubahan struktural juga dimaksudkan sebagai upaya pemberdayaan lapisan kemiskin sehingga akan memberi peluang yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam posisi tawar.
Dalam kaitannya dengan pembangunan masyarakat desa, Long (1977: 144) mengetegahkan adanya dua pendekatan utama. Pendekatan ini tidak melakukan perubahan mendasar dalam sistem dan struktur sosial, sehingga memungkinkan kesinambungan dan bertahannya institusi sosial dan sistem pemilikan tanah.
Di banding pertanian, pendekatan ini pernah diimplementasikan secara luas dalam bentuk revolusi hijau, yang di Indonesia salah satunya dalam program bimas dam inmas. Dengan cara tersebut, dapat terwujud dengan adanya redistribusi penguasaan resources yang memungkinkan berkurangnya konsentrasi penguasaan pera petani, dapat bekerja bagi tanah miliknya sendiri.
Dilihat dari seberapa jauh suatu strategi pembangunan, masyarakat melakukan perubahan struktural dalam rangka usaha peningkatan taraf hidup.
Dixon (1990: 59) membedakan adanya tiga strategi. Dari yang kurang mensyaratkan perubahan stuktural sampai yang lebih mensyaratkan perubahan struktural, urutannya adalah strategi teknokkratik, reformis dan radikal.
• Strategi teknokkratik terutama bertujuan untuk peningkatan produksi,dengan demikian sasaran utamanya adalah lapisan yang memungkinkan peningkatan produksi secara cepat dan efesien yaitu elite desa dan pemilik tanah luas.
• Strategi reformis bertujuan untuk melakukan redistribusi pendapatan di samping peningkatan produksi, untuk itu strategi ini mengambil sasaran utama petani menengah.
• Strategi radikal mempunyai tujuan utama melakukan perubahan struktural dan institusional dalam rangka mempercepat terjadinya redistribusi kewenangan politik, kekayaan dan produksi.
Melalui partisipasi ini maka lebih dapat diharapkan lapisan miskin tidak hanya kedudukan sebagai konsumen program, tetapi ikut serta menentukan program yang dianggap paling cocok bagi mereka.
Kramer (1969: 4) mengemukakan empat bentuk parsipasi lapisan miskin dalam program pengentasan kemiskinan.
• Bentuk pertama merupakan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan pada kebijakan pada program yang akan di jalankan.
• Bentuk ke dua partisipasi dalam perkembangan progam. Dasar pemikirannya adalah sebagai kelompok sasaran, lapisan miskin akan berkedudukan sebagai komsumen program. Oleh sebab itu agar program yang ditawarkan betul-betul sesuai dengan kebutuhan,maka mereka perlu di denger pendapat dan sarannya terutama tentang kebutuhan dan kepentingan yang betul-betul riil.
• Bentuk partisipasi ke tiga lebih menekankan pada keterlibatkan dalam gerakan sosial bentuk ini barangkali radikal dan kontroversial di bandingakan dengan bentuk yang lainnya.
• Bentuk partisipasi ke empat biasanya dinilai sebagai bentuk yang paling tidak kontroversial berupa keterlibatan lapisan miskin di dalam berbagai pekerjaan.
Keempat bentuk tersebut adalah sekadar alternatif yang di tawarkan kramer. Alternatif mana yang di pilih akan sangat ditentukan oleh kondisi permasalahan kemiskinan yang dihadapi.
Mengingat bahwa pembangunan masyarakat termasuk rangka pengentasan kemiskinan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, maka reorientasi kebijakan yang di maksud dapat di mulai dari lingkup pembangunan nasional.
Pertumbuhan ekonomi memang merupakan suatu syarat yang harus di penuhi tetapi belum merupakan sutu syarat yang mencukupi bagi terwujudnya keadilan sosial dan ekonomi.
Oleh sebab itu, wajar apabila orang berharap dapat mengawinkan pertumbuhan dan pemerataan tersebut melalui strategi redistribusi dengan pertumbuhan. Strategi redistribusi dengan pertumbuhan ini terutama menekankan penyaluran kembali dana-dana investasi baru, terutama dari pemerintah kepada golongan penduduk yang paling miskin agar dengan demikian mereka dapat memupuk garta produktif yang dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.
Strategi alternatif yang di usulkan adalah bahwa porsi sumber daya pembangunan, tabungan, kredit, keahlian, keuangan, administrator dan kekuasaan harus semakin melimpah ditumpahkan ke daerah pedesaan (Nasikun, 1991)
Kecenderungan tersebut juga menjadi bahan pemikiran berbagai penyandang dana internasional yang memberikan bantuan kepada negara-negara sedang berkembang. Mereka mengharapkan agar bantuan tersebut lebih banyak di manfaatkan untuk kelompok sasaran lapisan masyarakat yang paling membutuhkan yaitu mayoritas penduduk miskin.

Tiga strategi dasar selama dasawarsa 1970-an :
1. Bantuan disalurkan ke tempat mayoritas penduduk miskin melalui program pembangunan desa terpadu.
2. Bantuan dipusatkan untuk mengatasi cacat standar kehidupan orang-miskin melalui program bantuan dasar manusia.
3. Bantuan dipusatkan kepada kelompok yang mempunyai ciri-ciri sosioekonomi melalui proyek yang sengaja dirancang untuk masyarakat khusus tertentu.(Rondiinelli, 1990: 91).
Orientasi produksi terutama berisi perluasan peluang kerja di daerah pedesaan dan pembangunan pertanian. Oleh karena itu, permasalahan yang kemudian tampil adalah kesenjangan antara program pembangunan dengan kondisi, permasalahan dan kebutuhan nyata dalam masyarakat.
Atas dasar pemikiran itu maka strategi alternatif yang kemudian ditawarkan bukan pembangunan yang berorientasi produksi melainkan pembangunan yang berpusat pada rakyat, bukan program pembangunan yang bersifat uniform melainkan program yang memerhatikan variasi lokal. Berdasarkan analisis tentang berbagai faktor yang melatar belakangi dan dianggap sebagai sumber masalah kemiskinan tersebut.
Pada umumnya strategi penanganan kemiskinan yang bersifat nasional diusahakan menggunakan pendekatan yang komprehensif dan berusaha mengakomodasi penanganan berbagai sumber masalahnya.
Lima strategi utamanya adalah :
1. Perluasan kesempatan kepada kelompok miskin dalam pemenuhan hak-hak dasar dan tarif lama yang berkelanjutan.
2. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat guna lebih memungkinkan partisipasi kelompok miskin dalam pengambilan keputusan kebijakan publik.
3. Peningkatan kapasitas untuk mengembangkan kemampuan dasar dan berusaha agar kelompok miskin dapat memanfaatkan perkembangan lingkungan.
4. Perlindungan sosial dan rasa aman terutama bagi kelompok rentan.
5. Penataan kemitraan global untuk menata ulang berhubungan dan kerjasama dengan lembaga internasional guna mendukung pelaksanaan strategi pertama sampai keempat.
2.2 Upaya Penanggulangan Kemiskinan
Sesuai dengan konsepsi mengenai keberfungsian sosial, strategi penanganan kemiskinan pekerjaan social terfokus pada peningkatan kemampuan orang miskin dalam menjalankan tugas-tugas kehidupan sesuai dengan statusnya. Karena tugas-tugas kehidupan dan status merupakan konsepsi yang dinamis dan multi-wajah, maka intervensi pekerjaan sosial senantiasa melihat sasaran perubahan (orang miskin) tidak terpisah dari lingkungan dan situasi yang dihadapinya. Prinsip in dikenal dengan pendekatan “person in environment dan person in situation”.
Seperti yang telah dijelaskan diatas Depsos sebagai suatu instansi memiliki pula beberapa agenda yang memang merupakan disiapkan untuk menekan angka kemiskinan, diantara program kerja Depsos yang telah terealisasi yang menurut Edi Suharto, Phd adalah strategi pendekatan pertama yaitu pekerja sosial melihat penyebab kemiskinan dan sumber-sumber penyelesaian kemiskinan dalam kaitannya dengan lingkungan dimana si miskin tinggal, baik dalam konteks keluarga, kelompok pertemanan (peer group), maupun masyarakat. Penanganan kemiskinan yang bersifat kelembagaan (institutional) biasanya didasari oleh pertimbangan ini. Beberapa bentuk PROKESOS yang telah dan sedang dikembangkan oleh Depsos dapat disederhanakan menjadi :
1. pemberian pelayanan dan rehabilitasi social yang diselenggarakan oleh panti-panti sosial
2. program jaminan, perlindungan dan asuransi kesejahteraan sosial
3. bekerjasama dengan instansi lain dalam melakukan swadaya dan pemberdayaan usaha miro, dan pendistribusian bantuan kemanusiaan, dan lain-lain
Pendekatan kedua, yang melihat si miskin dalam konteks situasinya, strategi pekerjaan sosial berpijak pada prinsip-prinsip individualisation dan self-determinism yang melihat si miskin secara individual yang memiliki masalah dan kemampuan unik. Program anti kemiskinan dalam kacamata ini disesuaikan dengan kejadian-kejadian dan/atau masalah-masalah yang dihadapinya. PROKESOS penanganan kemiskinan dapat dikategorikan ke dalam beberapa strategi, diantaranya :
1. Strategi kedaruratan. Misalnya, bantuan uang, barang dan tenaga bagi korban bencana alam.
2. Strategi kesementaraan atau residual. Misalnya, bantuan stimulant untuk usaha-usaha ekonomis produktif.
3. Strategi pemberdayaan. Misalnya, program pelatihan dan pembinaan keluarga muda mandiri, pembinaan partisipasi sosial masyarakat, pembinaan anak dan remaja.
4. Strategi “penanganan bagian yang hilang”. Strategi yang oleh Caroline Moser disebut sebagai “the missing piece strategy” ini meliputi program-program yang dianggap dapat memutuskan rantai kemiskinan melalui penanganan salah satu aspek kunci kemiskinan yang kalau “disentuh” akan membawa dampak pada aspek-aspek lainnya. Misalnya, pemberian kredit, program KUBE (kelompok usaha bersama)


(referensi dari www.google.com dan wikipedia.com)